Berita

Shafiqeh Attai mempekerjakan lebih dari 1.000 wanita di ladang safron miliknya/Net

Dunia

Cerita Bos Safron Afghanistan, Ogah Tinggal Diam Jika Ratusan Pegawai Wanita Diusik Taliban

MINGGU, 03 OKTOBER 2021 | 16:51 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan di Afghanistan pertengahan Agustus lalu menjadi semacam mimpi buruk bagi banyak wanita di negara itu. Bukan tanpa alasan, pasalnya Taliban lekat dengan upaya pembatasan ruang gerak serta peranan wanita di sektor publik maupun pekerjaan.

Meski begitu, bukan berarti para wanita di negara tersebut pasrah dengan keadaaan.

Salah satu cerita datang dari seorang wanita yang memimpin safron, bernama Shafiqeh Attai. Dia mempekerjakan lebih dari 1.000 wanita di ladang safron miliknya. Attai berjanji untuk membela hak-hak pekerjanya dan tidak akan tinggal diam di bawah pemerintahan Taliban.


"Kami akan meninggikan suara kami sehingga mencapai telinga mereka," kata Attai, yang memulai perusahaan safronnya di kota barat Herat pada 2007.

"Apa pun yang terjadi, kami tidak akan hanya duduk di rumah, karena kami telah bekerja sangat keras," sambungnya.

Sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul, banyak pihak yang khawatir bahwa Taliban akan menindas wanita sebagaimana masa pemerintahan pertama mereka tahun 1996 hingga 2001. Pada saat itu, wanita secara efektif dilarang pergi ke sekolah atau bekerja, dan hanya diizinkan meninggalkan rumah dengan kerabat laki-laki.

Bisnis Attai, yakni Pashton Zarghon Saffron Women's Company, memproduksi, memproses, mengemas, dan mengekspor safron, rempah-rempah termahal di dunia dengan hampir semua tenaga kerja wanita.

Lebih dari 1.000 wanita memetik tumbuhanberwarna cerah di atas lahan seluas 25 hektar milik perusahaan di distrik Pashton Zarghon di provinsi Herat, yang berbatasan dengan Iran.

Sementara itu, lahan 55 hektar lainnya dimiliki secara independen, dan beroperasi di bawah kolektif yang didirikan Attai untuk pemetik safron wanita yang diwakili oleh para pemimpin serikat pekerja.

Attai memiliki alasan tersendiri mengapa dia mempekerjakan wanita. Karena dengan begitu, maka akan memungkinkan para. wanita itu menjadi pencari nafkah bagi keluarga mereka.

Hal itu juga akan memberdayakan wanita dan memungkinkan mereka untuk menyekolahkan anak-anak mereka, dan membelikan mereka pakaian dan kebutuhan pokok lainnya.

"Saya bekerja keras untuk membangun bisnis saya," kata wanita berusia 40 tahun itu.

"Kami tidak ingin duduk diam dan diabaikan. Bahkan jika mereka mengabaikan kami, kami tidak akan tinggal diam," tambahnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya