Berita

Mantan presiden Mikheil Saakashvili ditangkap sesaat setelah kedatangannya di tanah airnya, Georgia/Net

Dunia

Dipenjara, Mantan Presiden Georgia Saakashvili Lakukan Aksi Mogok Makan

SABTU, 02 OKTOBER 2021 | 07:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keberadaan mantan presiden Mikheil Saakashvili yang dilaporkan telah ditahan sesaat setelah menjejakkan kaki di Georgia akhirnya terjawab setelah pihak berwenang Georgia memberikan pernyataan resminya.

Saakashvili ditangkap oleh petugas penegak hukum tak lama setelah ia kembali ke tanah air, dan dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Rustavi, di selatan ibu kota Tbilisi.

Kementerian Dalam Negeri merilis video yang menunjukkan penangkapan Saakashvili. Pria yang telah bersembunyi selama delapan tahun di pengasingan untuk menghindari jeratan hukum itu nampak tersenyum dengan tangan diborgol.


Saat ditangkap, Saakashvili tidak melakukan perlawanan. Namun, selama beberapa jam di dalam tahanan ia melakukan mogok makan.

Ombudsman Georgia, Nino Lomdzharia, yang menjenguk Saakashvili mengatakan, mantan presiden itu menuntut pertemuan dengan konsulat Ukraina.

"Ketika saya masuk, dia sedang berada di dokter dan sedang menjalani pemeriksaan medis. Kami diizinkan berbicara di sel penjara. Saakashvili mengatakan akan melakukan aksi mogok makan yang lebih besar," kata Lomdzharia, seeprti dikutip dari TASS, Sabtu (2/10).

Ia menambahkan bahwa Saakashvili tidak bisa menerima perlakuan aparat yang menahannya.

"Dia tidak setuju dengan hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Hukuman kepadanya adalah motif politik," tambah Lomdzharia.

Saakashvili telah meninggalkan Georgia sejak delapan tahun lalu setelah konflik politik yang membelitnya. ia kemudian tinggal di pengasingan, di Ukraina.

Pengadilan Georgia kemudian menjatuhkan hukuman pada 2018 atas kejahatan menggunakan kekuasaan secara sewenang-wenang. Pengadilan menetapkan hukuman untuk Saakashvili itu secara in absentia.

Pekan lalu, Saakashvili mengumumkan rencana kepulangannya ke tanah air dan ingin ikut serta dalam proses pemungutan suara Georgia.

Ia bahkan memposting video di akun media sosialnya pada Jumat (1/10) yang menyatakan bahwa ia telah berada di Georgia, hanya beberapa jam menjalang pemungutan suara. Meskipun ia tahu akan menghadapi resiko dipenjara, tetapi ia mengklaim bahwa ia ingin membantu 'menyelamatkan' negara di tengah krisis politik yang berkepanjangan.

Awalnya, pemerintah membantah bahwa Saakashvili telah memasuki negara itu. Namun kemudian, Perdana Menteri Irakli Garibashvili mengatakan pada konferensi pers singkat bahwa presiden ketiga Georgia, buronan Mikheil Saakashvili, telah ditahan.

Garibashvili menyebut mantan presiden berusia 53 tahun itu sebagai "penjahat".

"Pejabat penegak hukum Georgia memiliki informasi sebelumnya tentang pergerakan Saakashvili, mulai dari Ukraina, menuju Georgia. Instansi terkait berkoordinasi untuk proses penangkapannya," ujar Garibashvili.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya