Berita

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani/RMOL

Politik

Mayoritas Publik Ingin Menteri dari Profesional, PPP: Biasa Saja

JUMAT, 01 OKTOBER 2021 | 16:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang menyebutkan mayoritas masyarakat lebih memilih kalangan profesional menjadi menteri ditanggapi santai oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, hasil survei tersebut tidak bisa menjadi patokan dalam menilai kepercayaan publik kepada partai politik.

"Soal hasil survei Median terkait calon menteri ya bagi parpol disikapi biasa saja. Apakah itu berarti tingkat kepercayaan terhadap parpol itu menurun? Maka jawabnya, tidak juga!" kata Arsul saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (1/10).

Wakil Ketua MPR RI fraksi PPP ini menjelaskan, apabila tingkat kepercayaan publik terhadap parpol turun seperti dalam survei Median, maka tingkat partisipasi publik terhadap Pemilu akan secara drastis menurun.

"Alias yang golput (golongan putih) akan tambah besar. Faktualnya? Kan partisipasi pemilih dalam Pemilu meningkat, bukan turun dari pemilu ke pemilu," tuturnya.

Atas dasar itu, Arsul menilai apabila keinginan 65 responden yang notabene menggunakan metode random sampling sekitar ribuan responden menyatakan ingin menteri dari kalangan profesional, tidak serta merta diartikan kepercayaan publik menurun terhadap parpol.

"Kepercayaan terhadap parpol baru bisa dilihat dalam Pemilu 2024 yang akan datang. Apakah golput meningkat, apakah parpol-parpol baru dan nonparlemen dapat suara banyak, apakah partisipasi pemilih turun atau tidak? itu yang menjadi patokan," jelasnya.

Selama pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak menunjukkan angka penurunan yang tajam, maka anggapan penurunan kepercayaan publik terhadap parpol tidak tepat.

"Maka menjadi tidak pas kalau hanya berdasar survei yang respondennya hanya ratusan atau beberapa ribu saja," demikian Arsul.

Rilis survei Median yang digelar pada 19-26 Agustus 2021 menyatakan, 65 persen responden berharap Presiden Joko Widodo mengakomodasi menteri baru dari kalangan nonpartai politik (parpol) jika terjadi reshuffle kabinet.

"Publik itu merasa bahwa yang sebaiknya masuk menjadi menteri kalaupun ada reshuffle itu adalah dari nonpartai politik," kata peneliti dari Median Rico Marbun saat memaparkannya hasil surveinya secara acara daring, pada Kamis kemarin (30/9).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya