Berita

Warga Afghanistan/NYT

Dunia

NRC: Nyawa Rakyat Afghanistan Terancam Jika Bantuan Kemanusiaan Terus Dibekukan

JUMAT, 01 OKTOBER 2021 | 11:45 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Sepucuk surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Bank Dunia David Malpass menggambarkan betapa sulitnya hidup warga Afghanistan tanpa pendanaan dari komunitas internasional.

Surat tertanggal Kamis (30/9) itu dibuat oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) Jan Egeland, dan diunggah di akun Twitter-nya.

Setelah menjalankan misi di Afghanistan, Egeland menyebut kondisi masyarakat di sana dalam situasi yang sangat buruk. Nasib sekitar 40 juta warga sipil di Afghanistan terkatung-katung ketika komunitas internasional meninggalkan negara itu. Bahkan ratusan ribu pekerja sektor publik tidak mendapatkan gaji mereka sejak Mei.


"Selama menjalankan misi, saya bertemu dengan guru, tenaga kesehatan, pekerja sipil, yang mereka sulit bertahan untuk menghidupi keluarga. Sebelumnya, mereka semua digaji dengan pendanaan dari Bank Dunia," ungkap Egeland.

Rendahnya kepercayaan antara para donor asing dengan pemerintahan baru Taliban memang menjadi hambatan. Namun ia mengatakan, ada mekanisme Trust Funds yang dipimpin oleh PBB agar warga Afghanistan bisa mendapatkan manfaat dari bantuan internasional.

"Kedaruratan situasi ini tidak dapat diungkapkan. Musim dingin yang keras hanya tinggal beberapa pekan lagi, ... (warga Afghanistan) yang tak terhitung jumlahnya bisa meninggal kecuali penyaluran pipa bantuan internasional yang besar, yang saat ini hampir membeku, dilanjutkan," tulisnya.

Ia mengatakan, PBB, organisasi internasional non-non pemerintahan, hingga Palang Merah Internasional sudah menyatakan kesediaan melanjutkan operasi mereka di Afghanistan. Mereka juga telah melakukan komunikasi yang intensif dengan pihak terkait di Afghanistan.

"Tapi kami tidak menerima pendanaan yang dijanjikan atau pendanaan yang saat ini dibekukan sementara," tambahnya.

"Tidak banyak waktu yang tersisa hingga keruntuhan terjadi dan memakan banyak nyawa," tutupnya memperingatkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya