Berita

kepala Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Frank McKenzie berbicara di hadapan Komite Angkatan Bersenjata DPR pada hari Rabu (29/9)/AP

Dunia

Ada Peran Donald Trump di Balik Runtuhnya Pemerintahan Afghanistan?

KAMIS, 30 SEPTEMBER 2021 | 17:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Runtuhnya pemerintahan Afghanistan yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani pertengahan Agustus lalu tidak lepas dari kesepakatan mantan Presiden Donald Trump dengan Taliban pada 2020 yang menjanjikan penarikan penuh pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.

Begitu kata kepala Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Frank McKenzie kepada Komite Angkatan Bersenjata DPR pada hari Rabu (29/9). Dia menjelaskan bahwa begitu kehadiran pasukan Amerika Serikat di dorong hingga ke bawah angka 2.500 sebagai bagian dari upaya Washington untuk menyelesaikan penarikan total pada akhir Agustus lalu, penguraian pemerintahan Afghanistan yang didukung oleh Amerika Serikat pun dipercepat.

"Penandatanganan perjanjian Doha memiliki efek yang sangat merusak pada pemerintah Afghanistan dan militernya, keruskan psikologi yang melebihi apapun, tetapi kami menetapkan tanggal pasti kapan kami akan pergi dan kapan mereka dapat mengharapkan semua bantuan berakhir,” kata McKenzie.


Perjanjian Doha yang dia maksud merujuk pada perjanjian 29 Februari 2020 yang ditandatangani oleh pemerintahan Trump dengan Taliban di Doha, Qatar, di mana negeri Paman Sam berjanji untuk sepenuhnya menarik pasukan Amerika Serikat pada Mei 2021. Pada saat itu, Taliban juga berkomitmen pada beberapa syarat, termasuk menghentikan serangan terhadap Amerika Serikat dan pasukan koalisi.

Pada perjanjian itu, tujuan yang dinyatakan adalah untuk mempromosikan negosiasi damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan. Sayangnya upaya diplomatik itu gagal mendapatkan daya tarik sebelum kemudian Trump digantikan oleh Presiden Joe Biden pada Januari tahun ini.

Biden mendorong rencana penarikan pasukan Amerika Serikat. dari Afghanistan itu, tetapi memperpanjang batas waktu hingga 31 Agustus.

McKenzie juga mengatakan bahwa dia juga percaya untuk beberapa waktu bahwa jika Amerika Serikat mengurangi jumlah penasihat militernya di Afghanistan di bawah 2.500, runtuhnya pemerintah di Kabul tidak akan terhindarkan. Sejurus kemudian, keruntuhan militer Afghanistan pun akan mengikuti.

Dia mengatakan, selain efek penurunan moral dari perjanjian Doha, pengurangan pasukan yang diperintahkan oleh Biden pada bulan April lalu adalah "paku lain di peti mati" untuk upaya kampanye perang melawan teror yang dijalankan oleh Amerika Serikat di Afghanistan selama 20 tahun terakhir. Pasalnya, kata McKenzie, keputusan itu membutakan militer Amerika Serikat terhadap kondisi di dalam wilayah Afghanistan.

"Karena penasihat kami tidak lagi di sana dengan unit-unit itu," jelasnya.

Senada dengan McKenzie, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan bahwa perjanjian Doha juga mengikat Amerika Serikat untuk mengakhiri serangan udara terhadap Taliban.

"Sehingga Taliban menjadi lebih kuat, mereka meningkatkan operasi ofensif mereka terhadap pasukan keamanan Afghanistan, dan Afghanistan kehilangan banyak orang setiap minggu," ujarnya pada kesempatan yang sama, sebagaimana dimuat Al Jazeera.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya