Berita

Pemimpin Muslim Rohingya terkemuka, Mohibullah/Net

Dunia

Pimpinan Muslim Rohingya Terkemuka Ditembak Mati Pria Misterius Usai Shalat Malam

KAMIS, 30 SEPTEMBER 2021 | 07:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pria misterius dilaporkan menembak mati Mohibullah, seorang pemimpin Muslim Rohingya terkemuka di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh selatan pada Rabu (29/9) waktu setempat.

Mohibullah (40) memimpin salah satu dari beberapa kelompok komunitas terbesar yang muncul sejak lebih dari 730.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar setelah tindakan keras militer pada Agustus 2017.

"Mohibullah sedang berbicara dengan para pemimpin pengungsi lainnya di luar kantornya setelah menghadiri shalat malam ketika seorang pria bersenjata menembaknya setidaknya tiga kali," kata Mohammad Nowkhim, juru bicara Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi Manusia (ARPSH).

“Dia ditembak mati secara langsung,” katanya kepada kantor berita AFP dari tempat persembunyian, karena sebagian besar pemimpin Rohingya telah bersembunyi setelah kematian Mohibullah.

Mohibullah dilarikan ke rumah sakit utama Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) di kamp tersebut.

"Dia dibawa mati," sumber medis mengkonfirmasi kepada AFP.

Rafiqul Islam, seorang wakil inspektur polisi di kota terdekat Cox's Bazar, mengkoknfirmasi kabar tersebut kepada kantor berita Reuters, tanpa memberikan rincian tambahan.

Diundang ke Gedung Putih dan untuk berbicara dengan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mohibullah adalah salah satu pendukung paling terkenal untuk Rohingya, minoritas Muslim yang sebagian besar telah menghadapi penganiayaan selama beberapa generasi.

Mohibullah membentuk ARPSH di kamp Bangladesh beberapa bulan setelah masuknya pengungsi dari Myanmar, dan membantu menyelidiki pembantaian yang dilakukan oleh tentara Myanmar dan milisi Buddha selama penumpasan.

Pada Agustus 2019, ia mengorganisir rapat umum besar-besaran di kamp Kutapalong, pemukiman utama Rohingya, yang dihadiri sekitar 200.000 orang Rohingya.

Rapat umum yang kini dilarang diadakan oleh pemerintah Bangladesh itu menegaskan kepemimpinan puncaknya di antara para pengungsi.

Seorang juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan badan tersebut sangat sedih dengan pembunuhan Mohibullah.

"Kami terus berhubungan dengan otoritas penegak hukum yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan di kamp-kamp," kata juru bicara itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya