Berita

Pandemi dapat dicegah dengan biaya yang relatif minimal dengan berfokus pada upaya untuk memperbaiki hubungan antara manusia dengan lingkungan/Net

Dunia

Peringatan Para Ahli: Akan Ada Lebih Banyak Pandemi, Kecuali Manusia Perbaiki Hubungan dengan Alam

SELASA, 28 SEPTEMBER 2021 | 14:20 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Covid-19 bisa jadi bukan merupakan pandemi terakhir yang terjadi di muka bumi ini. Begitu peringatan yang dikeluarkan oleh para ahli di sela-sela kegiatan diskusi virtual Majelis Umum PBB pada awal pekan ini (Senin, 27/9).


Diskusi yang melibatkan para pemimpin pemerintah, kesehatan dan lingkungan itu digelar menyusul laporan yang dikeluarkan oleh gugus tugas di Universitas Harvard terkait pencegahan pandemi.

Laporan tersebut menemukan bahwa pandemi dapat dicegah dengan biaya yang relatif minimal dibandingkan dengan biaya global yang ekstrem yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 saat ini. Caranya adalah berfokus untuk memperbaiki hubungan antara manusia dengan lingkungan, seperti pelestarian hutan, menangani perdagangan hewan dan konsumsi satwa liar, serta meningkatkan biosekuriti ternak.


Laporan yang sama juga menemukan bahwa penyakit zoonosis telah ditemukan menyebar lebih mudah dari hewan liar, bahkan seringkali melalui hewan peliharaan atau hewan ternak, ketika manusia melakukan kontak lebih dekat dengan mereka.

Hal itu bisa jadi akibat deforestasi, perubahan penggunaan lahan atau perburuan atau perdagangan spesies liar.

Sementara itu, merujuk pada data Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) diketahui bahwa penyelundupan satwa liar dilaporkan telah menurun drastis selama pandemi Covid-19 saat ini.

Pada disuksi virtual yang sama, ahli lingkungan terkenal Dr Jane Goodall yang juga merupakan pembicara utama, memperingatkan bahwa umat manusia perlu segera mengkalibrasi ulang hubungan dengan alam.

“Kesehatan dan kesejahteraan kita terkait erat dengan kesehatan dan kesejahteraan lingkungan tempat kita tinggal,” katanya.

“Pandemi Covid-19 disebabkan oleh perusakan tanpa henti terhadap alam dan eksploitasi hewan liar dan domestik. Kami menciptakan kondisi yang memungkinkan patogen menyebar dari hewan ke manusia dengan relatif mudah," sambung Goodall.

Dia menambahkan, para ilmuwan yang mempelajari penyakit zoonosis ini telah memperingatkan bertahn-tahun lalu bahwa pandemi seperti Covid-19 yang terjadi saat ini, tidak bisa dihindarkan.

"Sayangnya, kami tidak mendengarkan, sekarang kami membayar harganya," ujarnya, sebagaimana dikabrkan Channel News Asia.

Pada kesempatan yang sama, para ahli juga satu suara bahwa investasi untuk membendung potensi munculnya penyakit dan pandemi baru di masa depan perlu dilakukan.

“Solusi paling adil dan bermoral untuk mempersiapkan pandemi di masa depan adalah dengan mencegahnya sepenuhnya, menghentikannya dari sumbernya, untuk mencegah penyebaran virus dari hewan ke manusia, yang telah menjadi asal mula semua pandemi dalam satu abad terakhir,” kata salah satu pendiri Koalisi untuk Mencegah Pandemi di Sumber Dr Nigel Sizer.

Seddangan mantan Perdana Menteri Selandia Baru dan ketua bersama Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi Helen Clark berpendapat bahwa salah satu upaya pencegahan yang peting dilakukn adalah membangun hubungan yang kuat antara perubahan iklim, hutan, habitat satwa liar dan kesehatan manusia, untuk mengubah prioritas pengeluaran.

“Ini dapat membantu memobilisasi lebih banyak dukungan di seluruh rangkaian tantangan daripada yang mungkin terjadi jika kita mengatasinya satu per satu,” kata Clark.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya