Berita

Para pengungsi Afghanistan di perbatasan Pakistan/Net

Dunia

Meski Rentan Kena Kekerasan, Pengungsi Minoritas Hazara Dipulangkan Pakistan ke Afghanistan

MINGGU, 26 SEPTEMBER 2021 | 14:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak hampir 250 pengungsi dari etnis minoritas Afghanistan, Hazara yang memiliki keyakinan Syiah telah dipulangkan ke negaranya oleh otoritas Pakistan.

Pemulangan pengungsi Afghanistan dilakukan oleh Pakistan seiring dengan komitmen untuk tidak membuka pintu perbatasan bagi para pencari suaka.

"Kami telah mengembalikan mereka karena pemerintah Pakistan saat ini belum membuat kamp untuk memfasilitasi pengungsi Afghanistan. Keputusan kami adalah tidak mengizinkan mereka sekarang," kata jurubicara pemerintah provinsi Balochistan, Liaquat Shahwani, seperti dikutip Al Jazeera.

Pada puncak krisis Afghanistan, Pakistan telah menjelaskan kepada dunia bahwa mereka tidak akan menerima pengungsi lagi dari tetangga baratnya.

Sejauh ini, Pakistan telah memiliki hampir 4 juta pengungsi Afghanistan. Meskipun telah menutup perbatasannya, warga Afghanistan yang putus asa dan takut pada militan Taliban, tetap berusaha datang ke Pakistan.

"Pakistan tidak dalam kondisi sekarang untuk menerima pengungsi lagi," ujar Penasihat Keamanan Nasional Pakistan, Moeed Yusuf.

Pemulangan minoritas Hazara sendiri memicu kekhawatiran bagi sebagian pihak. Lantaran di masa lalu, Taliban telah menargetkan Hazara dengan penggunaan kekerasan hingga pembantaian.

Pada Mei, serangan terhadap komunitas Hazara terjadi dengan ledakan bom di sekolah Syed Al-Shahda yang menewaskan sejumlah siswa.

Setelah Taliban naik ke kursi pemerintahan pada bulan Agustus, salah satu tindakan awal mereka adalah meledakkan patung pemimpin Hazara Abdul ali Mazari di Bamiyan. Mazari adalah seorang pemimpin Hazara populer yang telah dieksekusi oleh Taliban pada pemerintahan sebelumnya.

Ketakutan itu masih ada di masyarakat dan itulah sebabnya minoritas Hazara melarikan diri dari negara mereka sekarang.

Di sisi lain, minoritas Hazara juga menghadapi penganiayaan di Pakistan.

Pada Januari ini, penambang batu bara Hazara diculik dan dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Pakistan, yang menyebabkan protes besar oleh masyarakat terhadap pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya