Berita

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (tengah)/RMOLJabar

Nusantara

Ridwan Kamil Minta Kemendikbudristek Luruskan Kabar Klaster Sekolah Di Jabar

MINGGU, 26 SEPTEMBER 2021 | 01:22 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kabar adanya klaseter sekolah di Jawa Barat usai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) membuat Gubernur Ridwan Kamil merasa gundah. Menurut Ridwan Kamil, harus ada yang diluruskan dari keterangan Kemendikbudristek tersebut.

Berdasarkan survei Kemendikbudristek terhadap sekolah yang dipublikasikan pada laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ pada Kamis (23/9), ada 149 sekolah di Jabar menjadi klaster penularan Covid-19 saat menggelar PTM.

Menurut Ridwan Kamil, terdapat definisi yang harus diluruskan. Sebab, pada kenyataannya bukan klaster PTM melainkan terdapat laporan peserta didik dari anak pendidik yang terkena Covid-19 dan belum tentu di sekolah.


"Jadi definisi klaster itu jika menyebar di satu titik, dan yang terjadi tidak seperti itu," kata sosok yang kerap di sapa Kang Emil, Sabtu (25/9), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Lanjut Kang Emil, kasus tersebut bisa saja terjadi di rumah atau di tempat lain. Tetapi karena profesinya sebagai pengajar dan sang buah hati masuk kategori peserta didik yang menjalankan PTM.

"Itu kemarin ada definisi klaster, itu saya kira kurang tepat. Itu data peserta didik yang pernah terpapar Covid-19 kemudian mengikuti PTM dan dihitung sebagai klaster. Oleh karena itu, kami meminta Kemendikbudristek meluruskan," tutur Kang Emil.

Jika terdapat klaster PTM, pastinya Komite Penanganan Covid-19 mengetahui ada titik mana saja yang dinyatakan rawan. Ditambah saat ini kasus kian menurun setiap harinya dan BOR pun hanya 6 persen.

"Kalau pun ada peningkatan kasus kami lebih awal mengetahuinya. Jadi ini ada masalah definisi yang tidak sesuai," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya