Berita

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik/Ist

Politik

Komnas HAM Sedang Negosiasi dengan Teroris Papua Bebaskan Nakes yang Disandera

SABTU, 25 SEPTEMBER 2021 | 12:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komnas HAM mengonfirmasi bahwa keberadaan Gerald Sokoy, tenaga kesehatan yang hilang saat penyerangan kelompok teroris di Papua telah terdeteksi.

Bahkan, Gerald Sokoy disebut akan diserahkan teroris Papua kepada tim Komnas HAM RI yang hingga kini masih bernegosiasi di Pegunungan Bintang, Papua.

Hal itu diungkapkan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik saat menjadi narasumber dalam serial diskusi Polemik bertajuk "Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik" pada Sabtu siang (25/9).

"Sekarang ada tim kami dipimpin saudara Fritz sedang berada di pegunungan (Bintang, Papua) untuk bernegosiasi. Terkait saudara Gerald Sokoy itu sudah ada kesediaan (teroris Papua) untuk menyerahkan, melalui Komnas HAM nanti dibawa turun untuk dievakuasi," ungkapnya.

Meski demikian, Taufan berharap betul bahwa semua pihak, baik itu perwakilan tim Komnas HAM maupun Gerald Sokoy yang menjadi sandera tetap mendapatkan jaminan keselamatan dari aparat setempat.  

"Jangan sampai ketika saudara Gerald diserahkan, petugas kami juga mengalami suatu gangguan keamanan," tuturnya.

Atas dasar itu, Taufan menghimbau untuk tetap mengedepankan aspek kehati-hatian dalam rangka membebaskan Gerald Sokoy yang disebut dijadikan sandera. Keselamatan nakes kini menjadi prioritas.

"Jadi sekali lagi kami katakan harus hati-hati," ucapnya.

Selain Taufan, turut hadir sejumlah narasumber dalam diskusi daring tersebut yakni anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher; anggota Kompolnas RI, Yusuf Warsyim; Ketua Umum PPNI, Harif Fadilah; dan Ketua Umum DPP PATELKI, Atna Permana.

Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, sebelumnya mengatakan belum mendapatkan informasi yang akurat soal kondisi dan keberadaan Gerald Sokoy tenaga kesehatan yang hilang saat penyerangan teroris Papua.

"Kami belum bisa memastikan apakah benar yang bersangkutan ada bersama KKB atau tidak dan bagaimana kondisinya" kata Fakhiri di Jayapura, Jumat (24/9).

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Romo Benny, Sosok Penyebar Cinta Damai dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 08:05

FTA, Memperkuat Demokrasi Liberal Ala Amerika (Bagian I)

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:36

KITB Makin Menarik Perhatian Investor, Dua Pabrik Mulai Beroperasi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:32

Kabar Duka, Romo Benny Meninggal Dunia

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:22

Warga Mulai Menyemut Penasaran Lihat Alutsista TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:09

Biden Ragukan Pemilu Presiden AS akan Berlangsung Damai

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 07:02

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun ke 72,54 Dolar AS per Barel

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:45

Ciputra Serok 46,8 Juta Saham MTDL Seharga Rp22,5 Miliar

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:18

Perahu Kayu Produksi Demak Tak Kalah Peminat dari Jepara

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 06:13

Penyusunan Rencana Zonasi Tata Ruang Laut Perlu Sinergitas Stakeholder

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 05:58

Selengkapnya