Berita

Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un/Net

Dunia

Adik Perempuan Kim Jong Un Sambut Usul Presiden Korsel Soal Deklarasi Resmi Berakhirnya Perang Korea

SABTU, 25 SEPTEMBER 2021 | 11:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Usulan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk menyatakan berakhirnya Perang Korea secara resmi di Sidang umum PBB mendapat tanggapan positif dari Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Jumat (24/9).

Kim Yo Jong mengatakan usul yang dikemukakan Moon adalah ide yang mengagumkan dan Pyongyang bersedia membahas peningkatan hubungan antar-Korea asalkan Seoul berhenti memusuhi hal itu.

Kim Yo Jong menekankan, bagaimanapun kondisi yang tepat harus diciptakan terlebih dahulu sebelum mengadopsi deklarasi berakhirnya perang, seperti penghapusan "kebijakan bermusuhan yang lazim dan standar ganda yang tidak setara terhadap Korea Utara."

Pernyataannya muncul hanya beberapa jam setelah Wakil Menteri Luar Negeri Ri Thae Song menolak proposal deklarasi akhir perang Moon sebagai ‘sesuatu yang prematur’, dengan mengatakan bahwa deklarasi seperti itu akan berakhir sebagai tidak lebih dari secarik kertas selama kebijakan bermusuhan AS terhadap Pyongyang tetap tidak berubah.

Sementara pernyataan Ri tampaknya ditujukan ke Amerika Serikat, pernyataan dari saudara perempuan pemimpin Korea Utara itu dipandang lebih ditujukan ke Korea Selatan.

“Deklarasi penghentian perang adalah ide yang menarik dan mengagumkan. Tetapi perlu untuk melihat apakah ini saat yang tepat dan apakah ada kondisi yang matang untuk membahas masalah ini,” kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), seperti dikutip dari Yonhap, Sabtu (25/9).

Menurutnya, standar ganda, prasangka, dan kebijakan bermusuhan terhadap DPRK, dan pidato serta tindakan yang memusuhi, tetap ada. Sehingga, dalam situasi seperti itu, tidak masuk akal untuk menyatakan perang diakhiri.

Hal-hal yang disebut tadi justru akan menjadi benih perang antara pihak-pihak yang telah berselisih selama lebih dari setengah abad, dibiarkan utuh, katanya.

Kim Yo Jong mengatakan bahwa prasyarat seperti itu harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kedua Korea dapat duduk berhadap-hadapan untuk melakukan diskusi yang berarti tentang masalah tersebut.

Korea Utara bersedia untuk membahas perbaikan dalam hubungan antar-Korea tetapi itu juga bergantung pada apakah Korea Selatan akan berhenti menerapkan standar ganda dan kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara atau tidak.

“Kami memiliki kesediaan untuk menjaga kontak dekat kami dengan Selatan lagi dan melakukan diskusi konstruktif dengannya tentang pemulihan dan pengembangan hubungan bilateral jika hati-hati dengan bahasa masa depannya dan tidak memusuhi kami,” katanya.

Hubungan antar-Korea telah mendingin secara signifikan sejak Korea Utara meledakkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong dan memutus semua jalur komunikasi lintas batas pada Juni tahun lalu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya