Berita

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di New York pada 22 September 2021/Net

Dunia

Iran Kecam Cuitan Menlu Inggris tentang Pembebasan Tahanan Berkewarganegaraan Ganda

JUMAT, 24 SEPTEMBER 2021 | 14:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Iran akan berpegang pada keputusan pengadilan yang sah dan tidak akan mengubahnya meskipun ada tekanan dan dorongan dari pihak luar. Tekanan bisa muncul dari apa saja, termasuk dari sebuah postingan media sosial yang 'menghasut' yang bisa menarik perhatian masyarakat banyak.

Juru bicara Iran Saeed Khatibzadeh merujuk pada cuitan Menteri Luar Negeri Inggris yang baru, Liz Truss, baru-baru ini, seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA.
 

Menurutnya, slogan-slogan semacam itu memang akan menarik perhatian bahkan bisa menjadi berita utama tetapi mereka tidak akan pernah bisa menggantikan putusan sah yang dikeluarkan oleh pengadilan. Khatibzadeh merujuk pada kasus Nazanin Zaghari-Ratcliffe yang menjalani hukuman penjara karena sejumlah pelanggaran keamanan.

Truss menulis dalam sebuah tweet pada hari Kamis (23/9) yang mengatakan bahwa Inggris telah melakukan upaya pembebasan Zaghari yang telah ditahan selama 2.000 hari.

"Hari ini menandai 2.000 hari sejak perpisahan kejam Nazanin Zaghari-Ratcliffe dari keluarganya. Dia sedang mengalami cobaan yang mengerikan. Kami bekerja tanpa lelah untuk mengamankan dia pulang ke keluarganya. Saya menekan Iran kemarin tentang ini dan akan terus sampai dia kembali ke rumah," cuit Truss.

AFP melaporkan, Zaghari-Ratcliffe, 43 tahun, adalah salah satu dari sejumlah pemegang paspor Barat yang ditahan oleh Iran dalam apa yang dikecam kelompok hak asasi sebagai kebijakan penyanderaan yang bertujuan untuk memenangkan konsesi dari kekuatan asing.

Suaminya, Richard Ratcliffe, dan putrinya yang berusia tujuh tahun, Gabriella, memainkan permainan simbolis Ular Tangga di Lapangan Parlemen dalam protes yang diselenggarakan oleh Amnesty International untuk menyoroti harapan dan kemunduran yang dialami oleh keluarga tahanan di Iran.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya