Berita

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid H.K/Net

Hukum

Setelah Kantor dan Rudin Digeledah, Kini Bupati HSU Abdul Wahid Dipanggil KPK

JUMAT, 24 SEPTEMBER 2021 | 10:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan (Kalsel), Abdul Wahid H.K akhirnya dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Jumat (24/9).

Abdul Wahid dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten HSU Kalsel tahun 2021-2022 untuk tersangka Marhaini (MRH).

"Pemanggilan dan pemeriksaan saksi bertempat di BPKP Provinsi Kalsel," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Jumat siang (24/9).


Selain Bupati Abdul Wahid, penyidik juga memanggil 10 orang lainnya untuk diperiksa sebagai saksi.

Yaitu, Nofi Yanti selaku Staf Bidang Rehabilitas/Pemeliharaan Pengairan PUPRP Kabupaten HSU yang juga PPTK Bidang Rehabilitas/Pemeliharaan Pengairan; Marhaidi selaku Wakil Direktur CV Hanamas; dan Sapuani alias Haji Ulup selaku pemilik CV Lovita.

Selanjutnya, Kamariah dari CV Agung Perkasa; Haji Halim dari CV Alabio; Iping selaku mantan ajudan bupati; Hadi selaku kontraktor; Syaifulah selaku Kabag Pembangunan 2018; Asoi dari PT Karya Anisa Gemilang; dan Wahyu Tunjung dari PT Haidasari.

Pada Selasa (21/9), Kantor Bupati Abdul Wahid telah digeledah oleh penyidik KPK. Penyidik mengamankan berbagai dokumen dan sejumlah uang dan barang elektronik dari tempat Kantor Bupati dan empat tempat lainnya.

Lalu pada Minggu (19/9) penyidik juga telah menggeledah rumah dinas Bupati HSU, Abdul Wahid.

Semua itu merupakan tindak lanjut dari rangkaian OTT KPK pada Rabu malam (15/9) di HSU Kalsel yang mengamankan tujuh orang tersangka.

Dari ketujuh itu, KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten HSU tahun 2021-2022.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya