Berita

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto/Ist

Politik

Makna Ancaman Hasto: Menjaga PDIP sekaligus Membuka Ruang Koalisi

JUMAT, 24 SEPTEMBER 2021 | 09:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada tujuan khusus di balik ancaman PDI Perjuangan kepada para kader yang nekat terlibat deklarasi capres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, ancaman yang dilontarkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto itu antara lain untuk membuka ruang koalisi seluas-luasnya bagi partai politik lain.

"Bagi PDIP, ketegasan ini menguntungkan karena membuat negosiasi koalisi ke depan masih terbuka. PDIP akan terjebak pada tokoh jika secara dini membiarkan kader berspekulasi," kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat siang (24/9).


Dedi Kurnia menyebut bahwa larangan PDIP ke kadernya itu tidak secara langsung ditujukan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, semua parpol pun sudah seharusnya demikian, yakni deklarasi harus seizin pimpinan partai.

"Jika tidak, maka potensi perpecahan itu lebih besar," katanya.

Namun demikian, pengamat politik dari Universitas Telkom ini menilai apabila Ganjar hendak mengajukan diri sebagai capres pun tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Hanya saja, konsekuensinya jika ada kader PDIP yang terlibat deklarasi Ganjar akan ditindak partai.

"Itu urusan internal mereka," tukasnya.

Hasto sebelumnya menegaskan akan memberikan sanksi bagi para kader-kader PDIP yang ikut dalam deklarasi calon presiden 2024 sebelum PDIP secara resmi memutuskan kandidat yang diusungnya di Pilpres 2024.

"Manakala ada anggota partai yang tidak memiliki disiplin dan ikut-ikutan dalam deklarasi calon sebelum partai menetapkan, partai akan menegakkan disiplin tersebut dengan memberi sanksi organisasi," tegas Hasto dalam keterangan resminya, Selasa lalu (21/9).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya