Polisi dan ambulan di Perm State University beberapa saat setelah insiden penembakan pada Senin 20 September 2021/Net
Pelaku penembakan yang menewaskan setidaknya enam orang di sebuah universitas di Perm Rusia awal pekan ini, diduga terpengaruh lagu-lagu yang dilantunkan rapper terkenal Alisher Tagirovich Morgenshtern.
Teori itu diungkapkan Ketua Safe Internet League, Ekaterina Mizulina. Dia menuding sang rapper yang populer dengan nama Morgenshtern itu mendorong kaum muda untuk menjadi lebih agresif.
Berbicara kepada media online lokal, Mizulina mengatakan dia percaya bahwa penembak di Universitas Negeri Perm, Timur Bekmansurov, adalah penggemar artis tersebut.
“Semua komunitas, kelompok, dan blogger ini bekerja dalam nada yang sama untuk membentuk sikap tertentu di kalangan remaja,†kata Mizulina, seperti dikutip dari Russian Today, Kamis (23/9).
“Mereka bertujuan untuk mengubah perilaku pemuda dan remaja untuk mendorong mereka melakukan tindakan kekerasan.â€
Mizulina, putri anggota parlemen Rusia terkenal Yelena Mizulina, telah memimpin Safe Internet League sejak 2017, yang berfokus untuk melindungi anak-anak dari bahaya dunia online. Dia juga merupakan anggota Civic Chamber, sebuah masyarakat sipil konsultatif yang memantau pekerjaan pemerintah dan parlemen Rusia.
Ini bukan pertama kalinya Mizulina membidik Morgenshtern, seorang rapper yang menjadi terkenal pada 2020 dan saat ini menjadi salah satu artis yang paling banyak didengarkan di Rusia. Awal tahun ini, Liga Internet Aman menyerukan agar rapper itu diselidiki atas dugaan mendorong penggunaan narkoba.
Seorang mahasiswa melepaskan tembakan ke salah satu gedung di Universitas Negeri Perm pada Senin (20/9). Enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka serius. Insiden itu mengejutkan Rusia karena kasus penembakan di sekolah adalah hal yang langka di negara itu.