Berita

Anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono (kedua dari kanan) saat hadiri diskusi soal Papua/RMOL

Pertahanan

Komisi I DPR Ungkap Dugaan Ada Pejabat Tinggi Daerah Biaya Gerakan KKB Papua

KAMIS, 23 SEPTEMBER 2021 | 17:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada dugaan indikasi para pejabat tinggi di daerah turut membiayai gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Indikasi itu sudah tersebar di media massa dan telah menjadi pembahasan di Komisi I DPR RI.

Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono saat menjadi narasumber diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "Jalan Terjal Pemberantasan KKB di Papua" di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis siang (23/9).

"Sekarang ini yang sudah ada di media massa dan juga laporan dibahas di Komisi, banyak juga pejabat-pejabat yang cukup tinggi di daerah daerah tingkat 1 tingkat 2, itu membiayai gerakan-gerakan teroris (KKB) ini," kata Dave.

Dave menambahkan, selain membiayai gerakan KKB di Papua, diduga ada juga yang memberikan senjata, memberikan uang, bahkan mencari pelatih-pelatih untuk para personil untuk penyerangan dan perusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

"Dengan berbagai macam kepentingan, misalnya untuk supaya mereka tidak mengganggu semua kebijakan-kebijakan ataupun juga urusan-urusannya pimpinan daerah. Juga supaya dibakar, sehingga ada alasan untuk membangun baru, yang jelas mereka itu sekarang ini tenggarai, bahwa mereka juga bagian dari permasalahan, bukan bagian dari solusi," ungkapnya.

Atas dasar itu, Ketua DPP Partai Golkar ini menilai, perlu aparat TNI/Polri, BIN, untuk memantau hal tersebut. Sekaligus mengumpulkan data agar lebih cepat untuk bisa diproses secara hukum.

"Jadi yang  memang terbukti terlibat ya bisa segera langsung diproses. Bagi tokoh dan pejabat Publik, pusat atau daerah yang terlibat dari pergerakan tersebut yang harus segera untuk ditindak," pungkasnya.

Hadir narasumber lain dalam diskusi tersebut antara lain Pengamat Intelijen UI, Ridlwan Habib dan anggota Komisi I DPR RI fraksi PDIP Effendi Simbolon.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya