Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bersalaman dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Rabu 22 September 2021/Repro

Dunia

Menlu Lavrov Blak-blakan kepada Liz Truss: Inggris Kurang Gigih Membangun Komunikasi dengan Rusia

KAMIS, 23 SEPTEMBER 2021 | 16:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tidak ada kemajuan dalam dialog Inggris dan Rusia mengenai permasalahan kedua negara, terutama untuk kasus serangan Novichok yang menargetkan Sergei Skripal.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyayangkan kondisi tersebut saat bertemu  dengan Menteri Luar Negeri Inggris yang baru saja dkitunjuk, Liz Truss, seperti dilaporkan TASS pada Kamis (23/9).

Dalam pertemuannya yang pertama kali dengan Truss, Lavrov berterus terang mengatakan bahwa jalur pemulihan dialog politik antara kedua negara nampak macet. London terlihat kurang gigih dalam membangun komunikasi yang terarah berdasarkan rasa saling menghormati.


“Para diplomat top membahas keadaan hubungan bilateral saat ini. Pihak Rusia sekali lagi mencatat kurangnya kemajuan dalam memecahkan masalah yang menghalangi pemulihan dialog politik, serta keengganan London untuk membangun hubungan internasional berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati kepentingan," isi pernyataan kementerian luar negeri Rusia.

London juga kurang gigih untuk menghapuskan kegiatan provokatif di dekat perbatasan Rusia yang menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan regional. Ia meminta London untuk memulai kerja sama yang bertanggung jawab dan tindakan nyata untuk penciptaan agenda positif bagi dua negara.

Pertemuan Lavrov dan Truss terjadi di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di tengah tudingan baru Inggris terhadap Rusia.

Pada Selasa (22/9), Inggris mengumumkan bahwa orang ketiga yang diduga terlibat dalam kasus keracunan Sergei Skripal telah diidentifikasi bernama Sergey Fedotov, seorang agen intelijen GRU.

Hubungan Rusia dan Inggris telah lama renggang. Hubungan semakin memanas ketika pihak berwenang Inggris mencurigai dua orang yang diduga merupakan agen Rusia yang terlibat dalam insiden keracunan bekas mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury pada 2018 lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya