Berita

PM Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden bertemu di Ruang Oval/Net

Dunia

Peluang Inggris Cari Kesempatan untuk Kesepakatan Perdagangan Bilateral dengan AS Nampaknya Tipis

KAMIS, 23 SEPTEMBER 2021 | 14:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perhatian Inggris saat ini berfokus pada kesempatan untuk mendapatkan kesepakatan perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, termasuk kesepakatan USMCA di mana AS, Meksiko, dan Kanada bergabung di dalamnya.

Inggris sedang melakukan negosiasi simultan di seluruh dunia untuk menggantikan perjanjian perdagangan bebas sebelumnya dengan Uni Eropa. Sejauh ini telah mencapai kesepakatan dengan UE, Jepang dan Australia, serta beberapa perjanjian kontinuitas perdagangan lainnya.

Namun, harapan tinggi untuk menyegel kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat memudar ketika Perdana Menteri Boris Johnson bertemu dengan Presiden AS Joe Biden baru-baru ini di Gedung Putih, di mana Biden menunjukkan sikap bahwa ia  meragukan kesepakatan apa pun dalam waktu dekat ini.

Seorang juru bicara dari kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan mereka belum menerima permintaan untuk bergabung dengan USMCA, Seperti dilaporkan The National, Rabu (22/9).

Pemerintahan Biden tidak begitu tertarik untuk menengahi kesepakatan perdagangan baru. Pers Inggris dan Eropa masih terus mengangkat perang Brexit, sementara dunia terus berjalan.

Boris agaknya meminimalkan harapan pemerintah Inggris, dengan mengakui bahwa pemerintahan Biden memiliki 'ikan yang lebih besar untuk digoreng'.

Johnson kemudian mengatakan, bahwa dia tidak berharap dapat bergabung dengan pakta perdagangan bebas yang dia cari dengan AS sebelum pemilihan umum Inggris berikutnya yang jatuh tempo pada tahun 2024.

Kesepakatan perdagangan dengan AS disebut sebagai salah satu hadiah dari Brexit. Johnson yang berada di bawah tekanan harus membuktikan pergolakan terbesar dalam kebijakan luar negeri Inggris dalam 50 tahun tidak sia-sia.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya