Berita

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein/Net

Dunia

ASEAN Pecah, Malaysia Konsolidasi dengan China Soal Pakta AUKUS

KAMIS, 23 SEPTEMBER 2021 | 13:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandangan negara-negara ASEAN terhadap pakta AUKUS antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat cukup terpecah belah. Malaysia dan Indonesia menjadi dua negara yang cukup vokal menyatakan keprihatinannya.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan ia akan melakukan kunjungan singkat ke China dan membahas respon Beijing terhadap pakta yang akan membuat Australia mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir itu.

"Kita perlu mendapatkan pandangan kepemimpinan, khususnya pertahanan China, tentang apa yang mereka pikirkan tentang AUKUS dan apa tindakan mereka," kata Hishammuddin kepada parlemen pada Rabu (22/9), seperti dimuat Radio Free Asia.

“Saya berencana untuk segera melakukan kunjungan kerja singkat ke China," tambahnya.

Hishammuddin mengatakan pihaknya melangkah dengan hati-hati untuk mencoba dan menyeimbangkan "dua kekuatan utama" dan itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan.

“Kekuatan kita bukan saat kita sendiri, kekuatan kita saat 10 negara anggota ASEAN bersatu untuk memastikan posisi dan keamanan kawasan tetap terjaga,” kata Hishammuddin.

Malaysia sendiri telah menyatakan kegelisahannya jika AUKUS bisa memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan, yang akan berdampak pada ketegangan Laut China Selatan.

Sementara itu, Singapura dan Filipina telah menyatakan dukungan. Mereka menyebut AUKUS dapat membantu memulihkan ketidakseimbangan dan mengarah pada stabilitas di kawasan.

Menurut analis urusan Asia Tenggara, Richard Heydarian, pakta AUKUS telah mengekspos perpecahan di ASEAN.

“Kesepakatan AUKUS telah dengan jelas menunjukkan bahwa TIDAK ADA posisi ASEAN. Ini bukan wilayah monolitik, dengan Indonesia dan Malaysia dapat diduga melemparkan kepura-puraan netral, Vietnam (dan kemungkinan juga Singapura) diam-diam menyambutnya, dan Filipina secara terbuka mendukungnya," jelasnya.

Sementara itu, snalis regional lainnya, Oh Ei Sun, mengatakan Malaysia lebih memilih untuk mempertahankan hubungan kerja strategis dengan Beijing, terlepas dari seringnya China menyerang apa yang dianggap Malaysia sebagai perairan teritorialnya di Laut China Selatan.

“Malaysia akan semakin harus memikirkan kembali posisinya di persimpangan antara AUKUS dan China yang semakin tegas, khususnya di LCS,” terang Oh.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya