Berita

Tim BMKG Malang melakukan mitigasi terhadap potensi tsunami di pantai selatan Jember/RMOLJatim

Nusantara

Antisipasi Potensi Gempa Magnitudo 8,7 di Laut Selatan Jember, BMKG Survei Pantai Puger

RABU, 22 SEPTEMBER 2021 | 05:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malang turun ke Pantai Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk melakukan survei dan melakukan pemetaan potensi gelombang tsunami di pesisir, Selasa (21/9).

Sebab, sesuai Kajian Tim BMKG, sepanjang pantai selatan Jawa Timur memiliki potensi  Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 8,7. Gempa tersebut akan memicu gelombang tsunami setinggi 19 meter hingga 22 meter.

Langkah ini dilakukan untuk membuat skenario terburuk dan mitigasi bencana jika terjadi gempa bumi, yang menimbulkan gelombang tsunami.  


"Kami bersama BPBD Kabupaten Jember melakukan survei di pantai Puger, untuk melihat titik-titik yang akan jadi acuan BMKG jika terjadi bencana tsunami. Jadi tujuan untuk mitigasi hasil Modeling BMKG, jika terjadi tsunami, yang kita lakukan seperti apa. Menentukan jalur evakuasi yang aman dan tempat evakuasi sementara dan akhir," papar Kepala Stasiun Geofisika BMKG Malang, Mamuri, usai survei pantai Puger, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa(21/9).  

Sebagai langkah mitigasi bencana (upaya untuk mengurangi risiko bencana) dan sebagai upaya penyelamatan masyarakat sepanjang pantai selatan Jember, tim  BMKG melakukan susur jalur evakuasi.

Hal ini untuk mengukur kecepatan gelombang tsunami, dari pantai hingga titik aman. Jika skenario gempa berkekuatan magnitudo 8,7 SR, diperkirakan gelombang dengan ketinggian 19-22 meter akan mencapai pantai sekitar 24-26 menit, sejak terjadinya gempa.

"Artinya masyarakat punya waktu, selama 24-26 menit, untuk menyelamatkan diri atau melakukan evakuasi," katanya.

Dia menghimbau  masyarakat untuk tenang, tidak termakan isu, yang tidak bertanggungjawab. Bahwa apa yang dilakukan BMKG saat ini adalah untuk meningkatkan mitigasi (upaya mengurangi resiko bencana).

"Namun tetap waspada, bahwa kita tinggal di daerah rawan gempa bumi, yang berpotensi terjadi tsunami," terangnya.

"Gempa bumi tidak bisa diprediksi, kapan terjadinya, ini hanya potensi, bisa terjadi bisa tidak, yang kita harapkan ini tidak terjadi,"pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya