Berita

Empat DPO kelompok MIT yang tersisa/Ist

Presisi

Polri Ungkap Tantangan Memburu Kelompok Ali Kalora

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 20:36 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersisa empat orang pasca pimpinannya Ali Kalora dan pengawalnya Jaka Ramadan tewas diterjang peluru panas personel Satgas Madago Raya saat kontak tembak.

Meski tersisa empat orang, Satgas Madago Raya Polri masih kesulitan untuk memberangus kelompok teroris yang kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga itu.

"Bisa bayangkan ya, bahwa lokasi itu tidak seperti Jakarta rata, nggak. Tapi bergunung-gunung bisa dilalui 3 hari jalan kaki itu naik turun, naik turun 3 hari belum nanti oksigen disana terbatas," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (21/9).


Kelompok militan ini memang bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Karena menguasai medan, kata Argo, mereka mampu membedakan mana suara kedatangan manusia atau hewan saat berada di hutan.

"Mereka memahami bagaimana itu liku-liku hutan, misalnya ada bunyi 'kresek' itu kan paham juga oh itu bunyi kaki manusia, oh itu bunyi ular, dia akan paham karena sudah lama disana," beber Argo.

Namun demikian, kata Argo, Satgas Madago Raya tetap melakukan perburuan dengan menggunakan dua pendekatan yakni hard power dan soft power.

Adapun cara soft power ini dikatakan Argo ialah menghimbau mereka untuk turun dari hutan, membuka ruang dialog bagi mereka tentang apa yang diinginkan.

"Misalnya kita kan mengimbau untuk mereka untuk turun, nanti kan kita fasilitasi seperti apa ya disana kalau mau turun, mudah-mudahan mau turun itu udah mengimbau dari kemarin ini, semoga mau turun kita ajak diskusi, dia punnya masalah apa kan gitu," demikian Argo.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya