Berita

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi/Net

Hukum

Usai Diperiksa KPK terkait Tanah Munjul, Prasetio Edi Marsudi: Itu Tanggung Jawab Eksekutif

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 14:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Usai diperiksa sebagai saksi, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan proses pembahasan penganggaran pengadaan tanah di Munjul, Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta tahun 2019.

Hal itu disampaikan oleh Prasetyo usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada hari ini, Selasa (21/9) selama kurang lebih empat jam lamanya.

Prasetyo yang mengaku ditanya sebanyak tujuh pertanyaan ini mengaku dihadapan penyidik bahwa dirinya sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) menjelaskan semua penganggaran dibahas dalam Komisi di DPRD DKI.

"Dalam Komisi apakah itu diperuntukkan untuk ini, ya namanya dia minta selama itu ditujukan dengan baik gak ada masalah. pembahasan-pembahasan itu langsung sampai ke Banggar besar, dari Banggar besar kita langsung ketok palu," ujar Prasetyo kepada wartawan, Selasa siang (21/9).

Setelah itu kata Prasetyo, dirinya langsung menyerahkan kepada eksekutif. Prasetyo pun menganggap bahwa proses selanjutnya merupakan tanggung jawab pihak eksekutif.

"Itu eksekutif yang punya tanggungjawab," kata Prasetyo.

Sebelumnya kata Prasetyo, pada saat itu adanya defisit anggaran sebesar Rp 18 triliun. Sehingga, langsung disisir sampai surplus Rp 1 triliun.

"Setelah itu saya gelondongkan ke eksekutif, itu aja tugas saya," pungkas Prasetyo.

Sebelumnya beberapa waktu lalu, Ketua KPK, Firli Bahuri mengatakan bahwa KPK menemukan dua dokumen terkait pencairan dana untuk pembelian tanah di Munjul. Salah satu dokumen yang ditemukan untuk pembelian tanah itu mencapai Rp1,8 triliun.

"Cukup besar yang kami terima, misalnya angkanya sesuai dengan APBD itu ada Surat Keputusan Nomor 405 itu besarannya Rp1,8 triliun. Terus ada lagi Surat Keputusan 1684 itu dari APBD Perubahan sebesar Rp800 miliar," kata Firli pada Senin (12/7).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya