Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Mengurangi Pengangguran Terbuka

SELASA, 21 SEPTEMBER 2021 | 07:26 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

JUMLAH murid Sekolah Menengah Atas (SMA) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 5,02 juta siswa dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 5,26 juta siswa tahun ajaran 2020/2021. Kemudian tingkat pengangguran terbuka SMA sebanyak 8,55 persen dan SMK sebanyak 11,45 persen per Februari 2021.

Kondisi pengangguran terbuka dua digit pada siswa lulusan SMK sangat mengejutkan dan tertinggi dibandingkan lulusan tingkat pendidikan lainnya. Alumni SMK semula diharapkan akan lebih mampu terserap oleh lapangan kerja yang tersedia dan diharapkan senantiasa membangun wirausahawan yang sukses dibandingkan alumni SMA yang melanjutkan kuliah diploma dan sarjana.

Akan tetapi harapan terbentuknya link and match antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) tidak sesuai dengan harapan.

Rasio murid SMA dengan SMK semula lebih banyak SMA. Kemudian rasio tersebut diubah oleh pemerintah menjadi lebih banyak SMK. SMK, baik negeri dan swasta dalam perjalanan waktu seringkali bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk menjalin tempat berlatih dan berpraktek kerja agar mendekatkan DUDI dengan dunia pendidikan.

Pendekatan peningkatan link and match tersebut diharapkan mampu mengurangi keberadaan pengangguran terbuka, namun optimisme link and match tersebut tidak tercapai.

Pertama, karena fenomena deindustrialisasi, dimana pertumbuhan industrialisasi mengalami pertumbuhan yang menurun. Industri tetap tumbuh, namun pertumbuhan industri tidak secepat dibandingkan semula. Bukan hanya deindustrialisasi, melainkan pertumbuhan ekonomi secara sektoral pun relatif menurun sekalipun tanpa keberadaan dampak fenomena pandemi Covid-19.

Kondisi keberadaan sisi permintaan tenaga kerja DUDI tersebut berbeda dengan kondisi banyaknya jumlah penduduk usia kerja.

Kedua, pendekatan membangun kewirausahaan melalui pengenalan pelajaran ketrampilan sejak Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi ternyata belum efektif untuk mengurangi pengangguran terbuka.Akibatnya, persoalan pengangguran terbuka pada fenomena SMK berdasarkan muatan pengenalan ketrampilan dan kewirausahaan tersebut tidak cukup diselesaikan dengan perbaikan buka tutup jurusan yang diperlukan dan normalisasi rasio murid SMA dengan SMK, melainkan perlu reorientasi dan pemberdayaan muatan kurikulum menggunakan pendekatan sebagai berikut.

Pertama, besar alokasi jam belajar kejuruan dan kewirausahaan dinaikkan. Kedua, SMK mengundang praktisi dari DUDI sebagai guru tamu dan kerjasama praktek SMK dengan DUDI lebih dijembatani menggunakan payung kelembagaan secara formal dari pemerintah sebagaimana pemerintah memberdayakan kegiatan kemitraan usaha diantara skala usaha menggunakan UU Cipta Kerja.

Selama ini hanya SMK favorit di perkotaan tertentu, yang dapat bermitra dengan perusahaan-perusahaan swasta skala usaha besar, namun SMK yang berada jauh dari pusat DUDI terbatas bermitra dengan usaha skala menengah lokal.

Ketiga, SMK meniru kurikulum OBE (Outcome Base Education), sebagaimana yang dipraktekkan pada beberapa perguruan tinggi.

Penulis adalah peneliti Indef dan pengajar Universitas Mercu Buana (UMB)


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya