Berita

Lukisan 'Kenduri Nusantara' karya Isa Hasanda/Repro

Publika

Isa Hasanda Pendiri SBT: 12 Tahun Dari Bui ke Bui

Oleh: Muhammad Natsir
SENIN, 20 SEPTEMBER 2021 | 00:46 WIB

ISA Hasanda, Pelukis Pendiri Sanggar Bumi Tarung. Dipenjara tanpa pengadilan oleh rezim Orde Baru setelah Tragedi September 1965 lantaran anggota Lekra.

Dari bui ke bui selama sekitar 11-12 tahun. Dibebaskan dari Pulau Buru, Isa digerogoti TBC kronis.

Sudah sejak di pembuangan itu ia seringkali mesti ditandu oleh teman-temannya bila dipaksa penguasa penjara datang ke blok yang lain.


Misbach Tamrin, tokoh Sanggar Bumi Tarung, dalam tulisan singkat setelah sahabatnya wafat, menyebut Isa sebagai perupa pendiri SBT yang paling merana dan kesepian. "Terutama menyangkut keluarganya yang memilukan."

"Selalu kami kaitkan sebagai gugatan sejarah," tulis Misbach.

Isa diketahui meninggal pada usia 79 tahun, pertengahan 2020, di sebuah panti manula milik Gereja Katolik di Denpasar, Bali.

Lukisan 'Kenduri Nusantara' di atas adalah salah satu peninggalannya. Beberapa lainnya menjadi koleksi Galeri Nasional.

Di samping paling merana dan kesepian, tampaknya perupa ini juga yang paling misterius ketimbang sesama pendiri SBT lainnya.

Informasi mengenai Isa tidak banyak diketahui. Dalam cerita 'Puing-Puing Waktu' ada seorang tokoh cerita yang namanya mirip Isa Hasanda, yaitu Ima Hamanda.

Dari sedikit info yang sudah diketahui tentang Isa Hasanda, tidak ada yang bertentangan dengan pendalaman latar belakang tokoh Ima Hamanda dalam 'Puing-Puing Waktu'.

Mengeksplor antara lain yang disebut Misbach Tamrin 'keluarganya yang memilukan', cerita itu ditulis tengah tahun 2020. Tak lama setelah Isa wafat.

Ditulis Muchlis Dj. Tolomundu, wartawan Majalah Tempo dan Matra era 1980-an hingga 1990-an, dalam  perjalanannya di Bima dan Labuan Bajo. Bima adalah daerah kelahiran pelukis Lekra itu, di mana Islam-Kesultanan-Warga kental menyatu.

Ada nuansa Ima Hamanda tak menyukai dan mempertanyakan agama dan keyakinan ayahnya. Juga penggambaran karakter warga daerah asal tokoh Ima yg menolak takluk pada penindas. Ada aroma fanatisme politik aliran dan penindasan hingga menembus relung Madjid.

Dalam cerita 'Puing Puing Waktu', tokoh Aku menyebut 'Om' kepada tokoh Ima Hamanda.

Dengan jelas diterangkan oleh penulisnya bahwa Ima adalah alumnus ASRI Yogyakarta. Bersama teman-temannya mendirikan sanggar. Kemudian ditangkap. Ditahan. Menjadi "Hewan dari penjara ke penjara---di mana harkat kemanusiaan dinistakan dan dipunahkan"...... dengan bungkus Instalasi Rehabilitasi (Inrehab).

Dibebaskan 1977 dari tempat tahanan terakhir, jauh di sebuah pulau kecil, terbawa pulang bersamanya: TBC kronis. Jalan pun sudah tak mampu. Ia ditandu.

Sudah belasan tahun bebas.... Tapi tidak ada pengadilan ... Dan kehormatan yang tak pernah bisa pulih.

*Penulis adalah Aktifis Kepemudaan dan Wasekjend DPP KNPI.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya