Berita

Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma/Repro

Politik

Lieus Sungkharisma ke Rudy S. Kamri Pendukung Jokowi: Ini Penjilatnya Aduh

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 19:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Salah seorang yang disebut-sebut pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Rudy S Kamri, merasa heran dengan Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma, lantaran getol menyuarakan sengketa tanah antara warga desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dengan PT Sentul City.

Rudy bahkan menyebut Lieus terlalu berlebihan karena meminta Presiden Jokowi untuk turun tangan mengurai sengketa tanah tersebut, yang salah satunya terdapat hunian milik Pengamat Politik Rocky Gerung.

Menanggapi hal itu, Lieus Sungkharisma justru merasa lebih heran dengan sikap Rudy S Kamri yang mengaku pendukung Jokowi itu. Menurutnya, Rudy terkesan menunjukkan kebenciannya terhadap Rocky Gerung, dengan menyebut persoalan tanah di Bojong Koneng seolah masalah personal semata.


"Rudi S Kamri itu bencinya sama Pak Rocky Gerung ya jangan sampai begitulah. Saya enggak ada satupun yang saya benci. Saya mengkritisi orang itu bukan saya benci," kata Lieus dalam kanal Youtube pribadinya, yang diposting Jumat siang (17/9).  

Menurut Lieus, Presiden Jokowi sendiri sebetulnya tidak pernah merasa keberatan dengan kritik yang dilontarkan kepadanya. Oleh karena itu, Lieus bingung dengan sikap pendukung Jokowi yang sebegitunya membela dan menebar kebencian.   

"Saya melihat Pak Jokowi juga enggak merasa keberatan kalau dikritisi. Cuma ini banyak penjilatnya. Aduh. Maklum lah beliau kan Presiden yang jilat beliau itu banyak. Ada yang dorong-dorong tiga periode, ada yang bilang urusan kecil gini (tanah Bojong Koneng dan Rocky Gerung), beliau enggak usah ikut campur," cetusnya.

"Itu Pak Rudi S Kamri kayak enggak ngerti. Masalah tanah ini bukan masalah Rocky Gerung, kecil itu urusan Rocky Gerung. Tapi masalah pertanahan di Indonesia ini banyaaak. Masak sih bapak enggak tau?" imbuhnya menegaskan.

Lebih lanjut, Lieus menyatakan bahwa dirinya tidak dalam kapasitas membela Rocky Gerung seorang terkait sengketa tanah di Bojong Koneng Bogor Jawa barat itu. Menurutnya, itu terkait dengan nasib ribuan rakyat di sana yang terancam digusur paksa tanpa proses peradilan.

"Saya ini ngomong bukan belain Rocky Gerung, salah. Nih yang punya tanah nih kemarin kasih saya dateng (nunjukin dokumen)," ucapnya.

Lieus menyebutkan, ada seorang warga Bojong Koneng yang mendatanginya memperlihatkan dokumen tanah di sana dengan kelengkapan SK Menteri ATR/BPN tanggal 15 April 1960. Katanya, tanah yang dimiliki warga 300 hektare, ada petanya, verpondingnya, keterangan dari balai harta peninggalan, dan SKPT-nya.

"Jadi ini bukan main-main. Orang ini melihat berita Rocky Gerung (kemudian) nyariin saya. Pak Lieus, kita dukung Rocky Gerung itu Sentul City. Ini 300 hektare (tanah punya warga). Aduh Pak Rudy S Kamri!" herannya.

Maka dari itu, Lieus mengeluhkan gelagat Rudy S Kamri mengaku sebagai pendukung dan pembela Jokowi, dan sampai-sampai dari perlakuannya seolah sebagai orang yang  mendapat jabatan komisaris.

"Apa (lagi) jilat-jilat Pak Jokowi supaya Pak Jokowi kasih jabatan? Saya kira enggak lah Pak Jokowi enggak begitu. Jadi, urusan Rocky Gerung ini bukan Rocky Gerung-nya, ini (urusan tanah) penting, dijadikan momentum," tuturnya.

"Aneh Bapak Rudy S Kamri ngomong urusan pertanahan ini urusan kecil, hey urusan pertanahan ini urusan nasib para petani, urusan tanah ini jangan dianggap kecil, urusan tanah ini urusan penting," kata Lieus mengakhiri.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya