Berita

Roket S-500 buatan Rusia/Net

Dunia

Rusia: India Bakal Jadi Salah Satu Negara Pemesan Pertama Sistem Roket Canggih S-500

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 08:39 WIB

Meski dibayangi sanksi AS, Pemerintah India akan menjadi salah satu negara yang bakal memesan sistem roket S-500 berteknologi tinggi baru yang dirancang Rusia.

Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov kepada wartawan pada Kamis (16/) waktu setempat.

Dia mengatakan bahwa New Delhi berpotensi menjadi ibu kota asing pertama yang memesan S-500. Namun, katanya, sebelum dipertimbangkan untuk dijual ke luar negeri teknologi tersebut harus sudah memenuhi kebutuhan pertahanan dalam negeri mereka.

“Ketika kami memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata kami sendiri, kami dapat mengeluarkan paspor ekspor,” katanya, seperti dikutip dari RT, Kamis (17/9).

“Setelah itu, panglima tertinggi (Presiden Rusia Vladimir Putin) dapat memutuskan apakah akan memberikan pengiriman ke India, jika mereka mengajukannya," lanjutnya.

Borisov mengatakan bahwa hubungan persahabatan Moskow dengan New Delhi dan minimnya konflik regional antar dua negara, membuat mereka menjadi pelanggan berisiko rendah untuk perangkat keras canggih.

“Dalam beberapa kasus, kami senang menjual ke India apa yang tidak kami jual ke negara lain,” katanya.

S-500 adalah sistem roket mutakhir yang mampu mengeluarkan jet tempur yang terbang dengan kecepatan tinggi. Panglima Angkatan Udara Rusia Sergei Surovikin telah mengklaim bahwa itu mewakili generasi pertama dari senjata anti-ruang angkasa, dan bahwa tidak ada sistem lain yang ada saat ini.

Namun, AS telah berusaha untuk memblokir penjualan internasional pendahulu sistem roket, S-400, bahkan menjatuhkan sanksi pada anggota NATO Turki karena melakukan pemesanan. Pentagon telah memperingatkan bahwa, bahkan di tangan yang bersahabat, senjata anti-pesawat merupakan ancaman bagi salah satu pesawat tempur paling canggihnya, F-35.

Terlepas dari ancaman sanksi, lebih dari selusin negara memesan S-400, termasuk yang sering membeli secara istimewa dari pemasok industri militer AS, termasuk Arab Saudi dan Qatar.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada 2019 bahwa Ankara juga akan bersama-sama memproduksi sistem pertahanan S-500 dengan Moskow.

Populer

Proyek Rp2,7 Triliun di Sumut Amburadul, Gapensi Akan Seret Semua yang Terlibat ke Jalur Hukum

Minggu, 26 November 2023 | 06:44

Pj Gubernur Sulsel Diduga Buat Acara Mendadak untuk Hindari Massa Kumpul saat Ada Gibran

Minggu, 26 November 2023 | 20:37

Jika Ketegangan Mega-Jokowi Bukan Rekayasa, Prabowo-Gibran Tersingkir di Putaran Pertama

Minggu, 26 November 2023 | 16:42

Tinggalkan Nasdem, Mantan Gubernur Syahrial Oesman Perkuat TKD Prabowo-Gibran Sumsel

Minggu, 26 November 2023 | 06:22

Tiga Capres Diundang, Hanya Anies Hadiri Deklarasi Pemilu Damai PSHT

Minggu, 26 November 2023 | 16:20

Kunker ke Gresik, Zulhas Tinjau Harga Bapok dan Smelter Freeport

Rabu, 29 November 2023 | 01:45

Sejumlah Tokoh Mundur dari Timnas Amin, Jazilul: Itu Dinamika Biasa

Minggu, 26 November 2023 | 16:08

UPDATE

FPI dan Masa Depan Indonesia

Selasa, 05 Desember 2023 | 13:03

Spanduk Kecaman untuk Ade Armando Beredar di Jakarta

Selasa, 05 Desember 2023 | 12:49

Kiat Stabilkan Harga Bapok, Ganjar Bakal Kembalikan Peran Sentral Bulog

Selasa, 05 Desember 2023 | 12:46

Ada Warga Terjatuh di Jalan Bekas Banjir, Pemadam Semprot Kawasan Bidara Cina

Selasa, 05 Desember 2023 | 12:45

2 Jam Dimintai Keterangan Dewas KPK, Firli Bahuri: Terima Kasih

Selasa, 05 Desember 2023 | 12:37

Bamsoet Yakinkan Korsel Banyak Potensi Menguntungkan di Indonesia

Selasa, 05 Desember 2023 | 12:04

Di COP 28, Jakarta-Tokyo Tingkatkan Kerja Sama Sister City

Selasa, 05 Desember 2023 | 11:55

Diwarnai Aksi Bakar Ban, Massa Apdesi Tuntut Pengesahan Revisi UU Desa

Selasa, 05 Desember 2023 | 11:49

Ribuan Massa Apdesi Kepung DPR, Ada Pelemparan Botol ke Polisi

Selasa, 05 Desember 2023 | 11:26

Plh Dirjen Bina Pemdes: Desa Maju, NKRI Tangguh

Selasa, 05 Desember 2023 | 11:20

Selengkapnya