Berita

Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad/Net

Politik

Viral Santri Tutup Kuping Dengar Musik, Ketua Muhammadiyah: Ini Soal Selera, Aneh Kalau Ada yang Nyinyiri

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 12:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Jagat media sosial sedang riuh menanggapi video viral sekelompok santri yang disebut-sebut sebagai penghafal Al-Qur'an menutup kuping saat tengah mengantre vaksin. Narator video tersebut mengurai bahwa para santri menutup kuping saat mendengar suara musik.

Politisi sekaligus Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono yang mengunggah video tersebut berkomentar tentang adanya pendidikan yang salah. Komentarnya disambut oleh YouTuber Deddy Corbuzier yang merasa heran dengan para santri penghafal Al-Qur'an itu menutup kuping karena ada suara musik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad mengatakan bahwa musik merupakan selera setiap orang atau individu.


Apakah individu tersebut menyukai musik ataupun tidak menyukai musik itu adalah hak asasi.

"Musik kan soal selera. Mungkin ada tidak suka irama musiknya, ada yang suka pop dangdut dll. Itu kan hak individu, hak azasi manusia, mau menyukai atau tidak menyukai musik tertentu, itu kan hak," kata Prof. Dadang Kahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (15/9).

Menurut Dadang, tidak elok jika para santri yang berupaya melakukan ikhtiar kolektif agar tidak terpapar Covid-19 melalui vaksinasi lalu dinyinyiri. Apalagi sampai dilabeli radikal, hanya karena menutup kuping saat mendengarkan musik.

"Makanya aneh, kalau masih ada yang nyinyir. Itu berlebihan kalau ada yang menuduh radikal. Kalau ada yang menuduh radikal biasanya justru dia yang radikal. Karena dia tidak menghargai orang lain," tuturnya.

Dia meminta kepada publik untuk menghargai setiap selera orang atas apapun itu, termasuk musik.

"Mereka (santri) yang tidak mau mendengarkan musik, kok malah kita yang pusing? Hargai kesenangan orang. Kita kan demokrasi ya hargailah perbedaan," demikian Prof Dadang. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya