Berita

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Ali Ngabalin Tidak Pantas Jadi Jubir Presiden, Pilihan Diksinya Selalu Berujung Polemik

SELASA, 14 SEPTEMBER 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin santer dikabarkan bakal menjadi Jurubicara Presiden Joko Widodo menggantikan Fadjroel Rachman.

Fadjroel Rachman akan mendapat tugas baru sebagai Dutabesar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan dan berkedudukan di Kota Nur-Sultan.

Namun begitu, pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai bahwa Ali Mochtar Ngabalin bukan orang yang tepat untuk didudukan sebagai jubir presiden.

"Mohon maaf Ali Mochtar Ngabalin adalah sahabat saya, tetapi dia tidak tepat pada posisi jurubicara," ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa siang (14/9).

Salah satu alasan Ali Ngabalin tidak pas menjadi jurubicara, kata Emrus, adalah soal pemilihan diksi kata dalam menyampaikan pendapat di ruang publik yang selalu berujung pada polemik.

"Saya mengatakan dia belum pas di posisi itu karena pilihan diksi yang dia gunakan. Karena kalau jadi jurubicara presiden harus matang secara komunikasi," katanya.

Lanjut Emrus, jangankan menjadi jurubicara untuk Presiden Jokowi, Ali Mochtar Ngabalin bahkan sudah tidak pas pada posisinya saat ini di KSP.

Ali Mochtar Ngabalin belakangan menjadi sorotan setelah mengomentari artikel berita berjudul “Kata Rizal Ramli, Jokowi Lebih Layak Dipenjara Sebab Banyak Tebar Berita Bohong”.

Secara tersirat, Ali Ngabalin menyebut Rizal Ramli sebagai orang yang pendendam karena sakit hati yang dalam hingga ke sumsum tulang belakang.

“Nafsunya melebihi akal sehat dan yang tertinggal dalam otaknya hanya septic tank tunggu waktunya karena sudah bau tanah. Waktu menjabat nggak tahu prestasi apa yang dibuat, akhirnya dipecat OMG,” tutur Ali Ngabalin lewat Twitter pribadinya, Senin (13/9).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya