Berita

Pengingat jarak sosial di pusat perbelanjaan Boven 't IJ di Amsterdam Noord/Net

Dunia

Tingkat Vaksinasi Capai 62 Persen, Belanda Mantap Hapuskan Peraturan Wajib Jaga Jarak

SENIN, 13 SEPTEMBER 2021 | 09:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menjaga jarak sosial atau menjadi salah satu langkah yang diwajibkan pemerintah di dunia sejak awal pandemi untuk mengekang penyebaran virus corona. Namun, mulai 25 September mendatang, Belanda akan menghapuskan kewajiban tersebut.

Keputusan Belanda untuk menghapus aturan Physical Distancing atau menjaga jarak fisik 1,5 meter, merujuk pada tingkat vaksinasi Covid-19 di negara tersebut, yang menurut data yang disampaikan Kementerian Kesehatan kepada Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) sudah mencapai sekitar 11 juta orang di Belanda atau 62,4 persen dari seluruh populasi

Perdana Menteri Mark Rutte dan Menteri Kesehatan Hugo de Jonge diperkirakan akan mengumumkan keputusan tersebut selama konferensi pers pada Selasa malam (14/9) waktu setempat.


Sebelumnya Rutte dan anggota Kabinet bertemu pada dengan penasihat pandemi dari Tim Manajemen Wabah untuk membahas situasi virus corona di Belanda di Catshuis, kediaman resmi perdana menteri pada Minggu (12/9).

Meski menghapus aturan menjaga jarak, nantinya setiap warga berusia 13 tahun ke atas akan diwajibkan untuk menggunakan aplikasi CoronaCheck ketika mengunjungi tempat keramaian, termasuk kafe, ruang konser dan teater.

Selain itu, masker wajah akan tetap wajib di transportasi umum untuk saat ini. Saran untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin juga akan terus diterapkan.

Langkah-langkah dasar melawan virus corona, seperti sering mencuci tangan, batuk dan bersin ke siku dan tinggal di rumah ketika menunjukkan gejala pilek atau flu masih akan tetap menjadi norma.

Keputusan baru dibuat terlepas dari kenyataan bahwa jumlah infeksi virus corona yang dilaporkan setiap hari di Belanda sebagian besar tetap tidak berubah sejak akhir Juli. Total harian berkisar antara 2.000 dan 3.000 pada 42 dari 43 hari sejak 31 Juli.

Belanda mengizinkan pembukaan bisnis untuk pertama kalinya pada awal Juli, periode yang juga mengantarkan sejumlah besar infeksi virus corona baru ketika varian Delta menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya