Berita

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid/Net

Dunia

Sadar Tidak Disukai Masyarakat, Inggris Batalkan Paspor Covid untuk Masuk Tempat Keramaian

SENIN, 13 SEPTEMBER 2021 | 07:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana pemerintah Inggris untuk menerbitkan paspor Covid-19 sebagai syarat masuk ke klub malam dan tempat-tempat keramaian lainnya dibatalkan.

Pembatalan tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid pada Minggu (12/9) waktu setempat.

Dalam keterangannya Javid menegaskan ia tidak berpikir untuk menerapkan penguncian, sebaliknya, ia akan meningkatkan vaksinasi kepada sebagian besar warga Inggris sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.

Pernyataan Javid muncul setelah Perdana Menteri Boris Johnson bersiap untuk menguraikan bagaimana pemerintah bermaksud untuk melanjutkan strategi penanganan Covid-19 dan menghadapi 'tantangan' virus pada bulan-bulan musim gugur dan musim dingin yang akan datang, pada konferensi pers minggu ini.

"Sekarang kita memasuki musim gugur dan musim dingin. Perdana menteri minggu ini akan menetapkan rencana penanganan Covid secara masif selama beberapa bulan mendatang. Kami akan memperjelas, bahwa program vaksin kami berjalan dengan baik," kata Javid kepada Sky News.

Mengenai paspor atau sertifikat vaksin yang diperlukan untuk memasuki tempat-tempat publik, Javir menekankan pemerintah akan membatalkan aturan itu. Tidak semua orang menyukai rencana tersebut, menurutnya.

“Itu hanya sebagai opsi potensial, saya senang mengatakan bahwa kami tidak akan melanjutkan rencana untuk paspor vaksin," ujarnya.

Meskipun demikian, Javid mengatakan pemerintah akan tetap berhati-hati.

"Program vaksin, program pengujian kami, program pengawasan kami, perawatan baru, ini semua adalah tembok pertahanan kami dan sementara ada banyak virus di sekitarnya, itu berhasil, " katanya.

Keputusan itu disambut baik Kepala eksekutif badan perdagangan Night Time Industries Association (NTIA) Michael Kill.

"Saya berharap bisnis akan dapat mulai membangun kembali sektor yang secara konsisten berada di akhir yang tajam dari pandemi ini," ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya