Berita

Kantor Komnas HAM RI/Net

Politik

Putusan MA dan MK Harus Jadi Momentum Ombudsman dan Komnas HAM Evaluasi Internal

MINGGU, 12 SEPTEMBER 2021 | 14:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dan Komnas HAM disarankan untuk segera melakukan evaluasi internal. Evaluasi harus dilakukan setelah kedua lembaga bertindak di luar kewenangannya, yaitu turut mempersoalkan tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menilai kedua lembaga seolah terbawa oleh arus opini yang dibentuk oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan dan para pegawai yang tidak lolos TWK.

Menurutnya, legalitas TWK sudah gamblang. Apalagi setelah putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak gugatan pegawai KPK soal TWK dalam peralihan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan TWK KPK konstitusional.

Menurutnya, legalitas TWK sudah gamblang. Apalagi setelah putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak gugatan pegawai KPK soal TWK dalam peralihan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan TWK KPK konstitusional.

“Minimal dengan keputusan MK dan MA ini, Ombudsman dan Komnas HAM mengevaluasi internal. Jangan main berdasarkan desakan-desakan, kemudian opini dan lain-lain nggak usah," ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/9).

Ali Ngabalin meminta, Ombudsman dan Komnas HAM untuk profesional dan tidak bermain-main dengan hal yang bukan kewenangannya.

“Lihat itu fungsi kedudukan tupoksinya kayak apa, jangan nabrak sana nabrak sini gitu," tegas Ali Ngabalin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya