Berita

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Sindir Sengketa Tanah Rocky Gerung, Ali Ngabalin: Sekarang yang Dungu Siapa?

MINGGU, 12 SEPTEMBER 2021 | 11:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sengketa lahan yang dihadapi pengamat politik Rocky Gerung murni persoalan hak lahan. Dugaan campur tangan pemerintah atas kasus yang melibatkan pihak Sentul City tersebut dibantah oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Ali Ngabalin mengatakan bahwa masalah ini muncul karena Rocky Gerung tidak mengerti tentang posisi lahan yang didirikan untuk membangun rumah.

“Kemudian sekarang kan dia di somasi tuh. Kalau dia bilang orang dungu, dungu, dungu, sekarang siapa yang dungu sesungguhnya?" ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu siang (12/9).


Ali Ngabalin menegaskan bahwa persoalan yang dihadapi Rocky saat ini bukanlah masalah politik, bukan masalah kebebasan berpendapat dan bersikap. Tapi masalah hak kepemilikan tanah, lahan.

“Dia (Rocky) bangun di atas tanah yang dia tidak tau peruntukannya, atau dia tidak tau tentang kepemilikan yang sah dan lain-lain. Kan dikasih waktu itu 7x24 jam kan informasinya. Ya harus bergeser, jangan lagi tinggal," kata Ali Ngabalin.

Atas persoalan yang dihadapi Rocky saat ini, Ali Ngabalin menganggap bahwa Tuhan adalah Maha Adil terhadap orang-orang yang kerap kali mengatakan bahwa pemerintahan Joko Widodo itu dungu.

"Sekarang kena loh. Mulutmu itu adalah harimaumu, dan Tuhan Maha Mendengar. Supaya Rocky ngerti gitu," tegas Ali Ngabalin.

"Bukan persoalan politik, bukan persoalan kebebasan berpendapat dan cengkraman pemerintah. Sekarang kita tanya, Rocky, yang dungu itu siapa?" sambung Ali Ngabalin menutup.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya