Dutabesar AS untuk Rusia John Sullivan/Net
Rusia melancarkan serangan balik kepada Amerika Serikat (AS) dengan menudingnya berupaya mencampuri pemilihan parlemen beberapa waktu mendatang
AS sendiri telah berulang kali menuding Rusia melakukan ikut campur dalam pilpres AS.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (10/9) dilaporkan telah memanggil Dutabesar AS di Moskow John Sullivan untuk membahas tudingan tersebut.
Tetapi Kedutaan Besar AS menyebut Sullivan mengunjungi gedung Kementerian Luar Negeri di Moskow untuk membahas stabilisasi hubungan Rusia-AS.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Moskow memiliki bukti dokumenter terkait dengan upaya AS untuk ikut campur dalam urusan internal Rusia dan proses pemilihan, dan telah menyampaikan bukti ini kepada pejabat AS.
"Kami menjelaskan situasi menggunakan fakta spesifik yang menunjukkan bahwa platform internet yang terletak di wilayah AS dan yang dimiliki dan dimoderasi oleh monopoli internet Amerika bahwa ada tindakan intervensi yang jelas dan terdokumentasi dalam proses internal kami, proses politik, proses pemilihan," jelas Zakharova, seperti dikutip
Sputnik.
Secara khusus, Zakharova menyebut alamat IP yang terkait dengan aplikasi Smart Voting, yang menurut pengawas internet Rusia Roskomnadzor sebagian besar berasal dari Amerika Serikat.
"Para pengembang aplikasi Smart Voting tidak hanya terkait dengan Amerika Serikat, mereka juga terkait dengan Pentagon," tudingnya.
Secara formal, aplikasi "Smart Voting" dirancang untuk membantu pemilih di mana oposisi memiliki peluang kuat untuk menggusur kandidat partai yang berkuasa untuk mengkonsolidasikan sumber daya dan memilih kandidat oposisi yang bersatu.
Rusia sendiri akan menggelar pemungutan suara pada 17-19 September untuk pemilihan legislatif federal.