Berita

Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett berjalan setelah menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, 30 Mei 2021/Net

Dunia

PM Israel: Iran Sudah Berbohong Soal Program Nuklirnya, Saatnya Dunia Bertindak

SABTU, 11 SEPTEMBER 2021 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Israel menyoroti laporan terbaru Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang isinya mengkritik kurangnya kerjasama Teheran sehingga mempersulit upaya melanjutkan pembicaraan mengenai (JCPOA) atau kesepakatan nuklir Iran.

Dalam sebuah pernyataan yang mengomentari laporan tersebut, Perdana Menteri Naftali Bennett menuduh Iran berbohong kepada dunia tentang program nuklirnya.

“Israel memandang dengan sangat serius situasi yang tercermin dalam laporan itu, yang membuktikan bahwa Iran terus berbohong kepada dunia dan memajukan program untuk mengembangkan senjata nuklir, sambil menyangkal komitmen internasionalnya,” kata Bennett, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/9).


“Saya menyerukan reaksi internasional yang tepat dan cepat terhadap tindakan keras Iran. Laporan IAEA memperingatkan bahwa waktu untuk bertindak adalah sekarang; oleh karena itu, harapan naif bahwa Iran akan siap untuk mengubah jalannya melalui negosiasi telah terbukti tidak berdasar,” tambahnya.

Bennet juga kembali menegaskan janjinya mengambil tindakan untuk mencegah Iran berbuat lebih jauh.

“Hanya pendirian yang kuat dari komunitas internasional, yang didukung oleh keputusan dan tindakan, yang akan dapat mengarah pada perubahan rezim di Teheran, yang telah kehilangan kendali. Israel akan melakukan segalanya untuk mencegah Iran mencapai senjata nuklir," katanya.

Sebelumnya IAEA mengatakan dalam dua laporan kepada negara-negara anggota bahwa tidak ada kemajuan pada dua masalah utama kesepakatan nuklir Iran.

Masalah utama yang dimaksud adalah soal menjelaskan jejak uranium, yang ditemukan di beberapa situs lama dan tidak dideklarasikan, serta soal akses mendesak ke beberapa peralatan pemantauan agar badan tersebut dapat melanjutkan tugas melacak bagian dari program nuklir Iran.

Presiden garis keras Iran Ebrahim Raisi memperingatkan Barat agar tidak mengambil tindakan berdasarkan laporan IAEA tersebut.

“Jika terjadi pendekatan kontraproduktif di IAEA, tidak masuk akal untuk mengharapkan Iran bereaksi secara konstruktif. Tindakan kontraproduktif secara alami mengganggu jalur negosiasi juga," katanya.

Laporan badan tersebut kemungkinan akan menjadi komplikasi lain dalam pembicaraan nuklir antara Iran dan AS yang terhenti saat Raisi menjabat.

Israel sangat menentang kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, mereka juga menentang keinginan Washington kembali ke kesepakatan tersebut.

Bulan lalu, Bennett bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih dan membahas Iran. Saat itu Biden mengatakan kepada PM Israel bahwa jika negosiasi diplomatik gagal mengenai kesepakatan nuklir Iran maka Washington siap dengan opsi lain.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya