Berita

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto/Net

Politik

Jika Konsisten Kritik Pemerintahan Jokowi, Demokrat dan PKS Dapat Keuntungan di Pilpres 2024

JUMAT, 10 SEPTEMBER 2021 | 13:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Jika terus mengkritisi kebijakan pemerintahan Joko Widodo, Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mendapatkan keuntungan di Pilpres 2024 mendatang.

Begitu yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi hasil dua lembaga survei yang memperlihatkan PDI Perjuangan masih berada diurutan paling atas tingkat elektabilitasnya.

Menurut Satyo, persentase perolehan suara dari metode survei lebih dipengaruhi oleh popularitas dari partai tersebut, sehingga angka yang diperoleh menunjukkan memori orang ketika diberikan pertanyaan secara spontan.

"Prosentase itu belum dipengaruhi oleh persepsi masyarakat dalam skala waktu dan akan bersifat sangat subjektif dan tipikal pemilih di Indonesia mayoritas romantik akan banyak dipengaruhi oleh ingatan jangka pendek yang sarat dengan rasa atau emosi," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/9).

Sehingga kata Satyo, tidak heran jika angka yang diperoleh lembaga survei bisa dianggap mempresentasikan subjektifitas pemilih jika dibandingkan dengan perolehan suara PDIP pada 2019 yang mengalami defisit dua persen.

"Sedangkan Gerindra, Golkar dan seluruh partai pendukung pemerintah mengalami penurunan tingkat elektoral cukup signifikan," kata Satyo.

Akan tetapi, Partai Demokrat dan PKS menurut Satyo, justru mendapatkan rebound persepsi masyarakat saat ini.

"Dan bukan tidak mungkin jika mereka bisa mempertahankan komitmen kritis terhadap kebijakan pemerintah, prosentase mereka khususnya PD (Partai Demokrat) bisa menyodok keurutan 4 mungkin bisa ke 3," jelas Satyo.

Selain itu sambung Satyo, fenomena di Indonesia terkait perolehan kursi partai politik di tingkat nasional akan sangat kuat dipengaruhi ketokohan dari Capres yang diusung oleh parpol.

"Jika parpol dapat menentukan capres yang dianggap oleh masyarakat sebagai 'juru selamat', maka dapat dipastikan efek ekor jas itu akan kencang mengerek tingkat elektoral parpol tersebut, biasanya pemilih tidak memperdulikan lagi partai mana yang mengusung si 'juru selamat' tersebut fenomena ini terjadi ketika Pilpres 2004 yang memenangkan SBY dan 2014 Jokowi berhasil jadi pemenangnya," pungkas Satyo.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya