Berita

Komisoner KPU RI Viryan Aziz/Net

Politik

KPU Sudah Kalkulasi dan Lakukan Mitigasi untuk Gelar Pemilu Disaat Pandemi

KAMIS, 09 SEPTEMBER 2021 | 18:37 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan bahwa perencanaan Pemilu Serentak tahun 2024 yang akan datang telah dipersiapkan secara cermat dan teliti. Persiapan matang ini juga meluputi mitigasi yang didalamnya telah ada kalkulasi pada kemungkinan Pemilu Serentak digelar di tengah masa pandemi Covid-19.

"Teknis perencanaan merujuk pada dua hal, kalkulasi dan mitigasi," ujar Komisoner KPU RI Viryan Aziz dalam webinar bertajuk "Kesiapam Serta Antisipasi Penyelenggara Pada Pemilu dan Pilkada 2024, Skenario Pandemi Covid-19” di Jakarta, Kamis (9/9).

Viryan mencontohkan, bagaimana kalkulasi dan mitigasi yang baik dilakukan pada Pilkada Serentak 2020. Sebelum dilaksanakan pada 9 Desember, Pilkada Serentak sempat mengalami penundaan.

"Kita lihat contoh yang baru kita laksanakan pemilihan serentak 2020, pada saat itu ada penundaan tiga bulan dan dilanjutkan setelah pemerintah mengambil keputusan," terangnya.

"Dan kita berembuk dan kita bicara keadaan darurat kemudian dilakukan penundaan dan dilaksakan kembali pada waktu yang sudah disepakati bersama 9 Desember 2020," sambungnya.

Pada saat masa penundaan itu, kata Viryan, KPU RI melakukan kajian pada dinamika situasi pandemi. Hal ini, untuk memastikan keselamatan dari penyelenggara saat menyelesaikan seluruh tahapan.

"Alhamdulillah yang kita harapkan diijabah tuhan meskipun kita sangat khawatir, kami juga berdebar-debar waktu coklit, jajaran kami door to door di masa pandemi, alhamdulillah sampai selesai tidak ada mendapat kabar ada yang terinfeksi Covid-19," pungkasnya.

Hadir pembicara pada acara ini Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim, Direktur Politik Dalam Negeri Kemendagri Syarmadani, anggota Bawaslu Afifuddin dan Ketua Komite Independen Pemantau Pemiku Kota Bekasi Rofiudin.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya