Berita

Menteri Pendidikan, Kebudayaandan Ristek, Nadiem Makarim/Net

Politik

Kritik Keras Aktivis 98: Menteri Nadiem Terlalu Elitis dan Malas Turun ke Bawah

KAMIS, 09 SEPTEMBER 2021 | 14:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komposisi Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai perlu dirombak. Sebab ada beberapa pos kementerian yang dianggap tidak bekerja maksimal sesuai visi misi presiden.

Ketua Koalisi Prodem Untuk Pendidikan Nasional (KP2N), Rahmat Sanjaya menyampaikan, salah satu pos yang perlu dirombak adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek yang ditempati Nadiem Makarim.

"Nadiem terlalu elitis. Dia tak pernah turun ke bawah. Terlalu sibuk dengan teknologi dan mengendalikan kementerian dari sebuah tempat," kata Rahmat Sanjaya kepada redaksi, Kamis (9/9).

Pendiri Front Aksi Mahasiswa Tangerang ini menilai, Menteri Nadiem telah gagal dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional di era pandemi. Rahmat mengklaim, saat ini banyak siswa hanya diberi tugas saja sama guru. Padahal para siswa tersebut ada di kota-kota besar.

"Kalau di daerah masih masuk akal. Ini di Jabodetabek, banyak siswa yang tak zoom. Ini akibat menterinya yang elitis tidak kontrol ke bawah," ucap tokoh relawan Jokowi ini.

Aktivis 98 ini berujar, harusnya Menteri Nadiem rajin turun ke sekolah-sekolah. Sang menteri harus kontrol ke sekolah-sekolah untuk memastikan kegiatan belajar mngajar berjalan dengan baik.

"Ada persoalan guru yang gagap teknologi. Kalau di kota kecil, apalagi desa kita maklumi, tapi aneh kalau guru di kota besar tidak mampu pakai zoom atau justru malas," ucapnya.

Hal lain, Koalisi Prodem untuk Pendidikan Nasional juga mengkritik keputusan Menteri Nadiem yang tidak memberikan BOS bagi sekolah/madrasah yang muridnya kurang 60 orang. Ini memperlihatkan dia tidak paham pendidikan nasional.

"Itu adalah kebijakan diskriminatif terhadap anak bangsa yang bertentangan dengan UUD 1945, dan karena itu wajib segera dicabut," tutup Rahmat.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya