Berita

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas/Net

Dunia

Ragukan Pemerintahan Baru Afghanistan, Jerman: Bukan Sinyal Optimisme

RABU, 08 SEPTEMBER 2021 | 19:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Formasi pemerintahan baru Afghanistan ditanggapi pesimis oleh Jerman. Kehadiran para pemimpin militan dalam susunan kabinet membuat Jerman meragukan janji Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas sebelum melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Rabu (8/9).

Maas menyatakan keprihatinan atas komposisi pemerintahan sementara yang diumumkan pada Selasa (7/9) lantaran seluruhnya diisi oleh para pemimpin gerakan Islam dan veteran perang gerilya.


"Pengumuman pemerintahan transisi tanpa partisipasi kelompok lain dan kekerasan kemarin terhadap demonstran dan jurnalis di Kabul bukanlah sinyal yang memberikan alasan untuk optimisme," kata Maas, seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, Maas mengatakan pihaknya bersedia untuk terus melakukan dialog dengan Taliban dalam upaya memastikan lebih banyak orang yang dievakuasi dari Afghanistan.

Ia mengatakan, dengan situasi ini Afghanistan menghadapi krisis tiga kali lipat, termasuk kekurangan pangan karena kekeringan dan tertundanya bantuan internasional.

"Jika pemerintahan baru tidak mampu menjaga urusan negara berjalan, ada ancaman keruntuhan ekonomi setelah politik, dengan konsekuensi kemanusiaan yang lebih drastis," imbaunya.

Negara-negara Barat telah menekankan pentingnya Taliban untuk memiliki pemerintahan inklusif sesuai komitmen jika menginginkan perdamaian dan pembangunan. Sejauh ini, negara-negara Barat menyatakan tidak akan mengakui rezim baru Taliban kecuali mereka menjamin janjinya atas kebebasan dan hak asasi manusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya