Berita

Stasiun televisi didesak untuk menghentikan tayangan terkait Saipul Jamil/Net

Politik

PAN Desak Stasiun TV Setop Tayangkan Saipul Jamil

SELASA, 07 SEPTEMBER 2021 | 15:33 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Desakan penghentian tayangan selebrasi kebebasan pedangdut yang tersangkut kasus pencabulan anak di bawah umur, Saipul Jamil, mengalir deras dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang mendesak stasiun TV untuk menghentikan semua tayangan terkait Saipul Jamil.

Jubir muda PAN, Aliah Sayuti menilai, figur publik yang berstatus mantan narapidana pencabulan tidak pantas diberikan panggung untuk merayakan kebebasannya dari penjara.

“Saat korban masih berjuang melepas trauma, Saipul Jamil masih diundang di stasiun televisi dan disambut meriah di hari kebebasannya seperti seorang pahlawan.Sudah sepantasnya seorang mantan narapidana pencabulan anak tidak diberikan panggung lagi di dunia hiburan tanah air,“ tegas Aliah lewat keterangannya, Selasa (7/9).

Menurut Aliah yang juga influencer dan aktivis sosial ini, televisi harus mengingat bahwa yang mereka gunakan saat ini adalah frekuensi publik.

“Ingat, ini frekuensi publik di mana televisi memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat. Jadi dengarkan suara rakyat dan berikan tayangan yang mengedukasi,” ujarnya.

Aliah juga mengingatkan televisi nasional agar memperhatikan respons besar masyarakat yang memiliki perhatian pada kasus-kasus yang dilakukan Saiful Jamil.

"Sebelum terjerat kasus, Saipul Jamil merupakan public figure yang kerap tampil di layar kaca dan berperan penting dalam peningkatan rating acaranya. Namun saat Saipul Jamil bebas, bukan berarti televisi bisa menggunakan sosoknya lagi demi menaikan rating,” tutup Aliah.

Aksi protes masyarakat terhadap sambutan meriah yang dilakukan stasiun televisi atas kebebasan Saipul Jamil makin besar. Petisi penolakan Saiful Jamil kembali ke televisi di Change.org bahkan kini telah ditandatangani lebih dari 465 ribu orang.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya