Berita

Penyambutan Saipul Jamil usai bebas dari Rumah Tahanan (Rutan) atas kasus pedofilia/Net

Nusantara

Glorifikasi Saipul Jamil, KPAI: Bisa Menganggap Pedofil Sesuatu yang Normal, Ini Berbahaya

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 14:06 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Glorifikasi atau perayaan terhadap bebasnya penyanyi dangdut Saipul Jamil dalam kasus pencabulan anak di bawah umur, dikecam banyak pihak lantaran terlalu berlebihan untuk seorang pedofilia.

Komisioner KPAI Retno Listyarti menyampaikan keprihatinannya terhadap stasiun televisi yang menyiarkan pembebasan Saipul Jamil yang dirayakan bak pahlawan.

“Menyampaikan keprihatinan, karena pembebasan Saipul Jamil diglorifikasi (dirayakan) seperti pahlawan, bahkan diliput besar-besaran oleh berbagai media. Padahal, Saipul Jamil adalah pelakuk kekerasan seksual pada anak. Itu perbuatan tercela,” tegas Retno kepada wartawan, Senin (6/9).

Dia mengkhawatirkan, dengan disiarkannya pembebasan Saipul Jamil dengan gagap gempita seperti itu akan menimbulkan persepsi bahwa pelaku pedofilia bisa dimaklumi masyarakat.

"Saya khawatir, para penonton TV menjadi memaklumi penyebab Saipul Jamil masuk penjara. Pelaku bisa merasa tidak  bersalah atas perbuatannya. Berikutnya bisa menganggap kekerasan seksual sebagai sesuatu yang normal. Ini sangat berbahaya,” katanya.

Selain itu, dampak buruk dari siaran euforia pembebasan Saiful Jamil yang diterima keluarga korban. Terlebih para korban yang hingga saat ini belum mau bicara ke publik. Maka, akan sulit untuk mengobati traum batin yang mereka rasakan setelah melihat perayaan tersebut.

"Anak Korban ataupun korban-korban kekerasan seksual lainnya menjadi   makin takut terbuka  atau bicara atas apa yang dialaminya, psikologis korban menjadi terpukul kembali dan bisa jadi sulit pulih ketika pelaku malah disambut seperti pahlawan. Kita harus berpihak pada korban kekerasan seksual dan membantunya untuk pulih,” tandasnya.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya