Berita

Postingan seorang pengungsi Afghanistan di fasilitas pengungsi Fort Bliss, Texas di akun Twitternya/Net

Dunia

Pengungsi Afghanistan Ini Menyulut Kemarahan Netizen AS Karena Mengeluh Soal Makanan di Fasilitas Texas

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 09:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tidak tahu terima kasih, begitu dikatakan sejumlah warganet Amerika Serikat saat mengomentari salah seorang pengungsi Afghanistan yang mengeluh di media sosial tentang kualitas makanan gratis di fasilitas pengungsi Fort Bliss, Texas.

Pengungsi tersebut adalah penerjemah Afghanistan berusia 28 tahun, Hamed Ahmadi. Komentarnya yang ia posting di akun Twitter membuat kesal warganet AS. Dalam foto -yang tidak utuh- terlihat ia menunjukkan beberapa irisan roti dan buah sebagai makan malamnya. Namun, nampaknya masih ada makanan lain yang tidak ikut tertera dalam postingan.

“Ini bukan keluhan, tapi ini yang saya dapatkan tadi malam untuk makan malam. Makanan berikutnya adalah 12 jam kemudian. Kehidupan pengungsi mungkin aman tetapi tidak pernah mudah dan menyenangkan,” tulis Ahmadi, seperti dikutip dari RT, Senin (6/9).


Meski memiliki kurang dari dua ribu pengikut, postingan Ahmadi segera menjadi viral dan mendapat ribuan balasan, dengan beberapa pengguna media sosial menyatakan simpati, tetapi banyak yang menuduhnya tidak tahu berterima kasih.

“Ini bukan cara Anda mengucapkan terima kasih,” cuit jurnalis Amerika Jon Nicosia.

Sementara seorang veteran AS menulis, “Ini lebih baik daripada makanan yang saya makan saat menghabiskan 18 bulan di negara Anda, melakukan apa yang tidak Anda lakukan.”

Komentator Partai Republik Amy Tarkanian ikut memberikan sindirannya. “Saya tidak dapat menghubungi seorang veteran tunawisma untuk menanyakan bagaimana mereka menyukai makanan gratis dan perumahan gratis, karena mereka tidak mendapatkan hal-hal itu, termasuk tidak memiliki iPhone.”

Yang lain menyarankan, mungkin sebaiknya Ahmadi kembali ke Afghanistan jika dia tidak puas dengan kualitas makanan di Fort Bliss.

Namun, dalam sebuah wawancara dengan Independent, Ahmadi membela diri. Dia bersikeras bahwa inti dari tweet itu bukan untuk mengeluh tentang keramahan AS, tetapi untuk menunjukkan bahwa pengungsi Afghanistan seperti dia berada dalam situasi yang tidak pernah mereka inginkan.

“Saya memiliki pekerjaan yang cukup bagus di Kabul. Saya memiliki kehidupan yang layak. Saya punya keluarga saya,” jelasnya. Ia mengaku dipaksa melarikan diri dari Afghanistan dan menyerahkan segalanya setelah Taliban menguasai Kabul setelah penarikan pasukan AS dari negara itu bulan lalu.

“Saya ingin mengatakan bahwa ini adalah kehidupan pengungsi. Dan kita harus bersabar,” kata Ahmadi.

Menurut akun Twitter-nya, Ahmadi meninggalkan Afghanistan menuju AS sebagai pengungsi setelah ibunya yang sudah lanjut usia menyuruhnya untuk melarikan diri.

“Dia kehilangan seorang putra karena perang yang sia-sia, seorang putri karena covid dan sekarang putra lainnya karena migrasi,” klaim Ahmadi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya