Berita

Mantan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai/Net

Dunia

Mantan Kepala BNPT: AS Tarik Pasukan Bukan karena Kalah, Memang Skenarionya Mundur

MINGGU, 05 SEPTEMBER 2021 | 23:06 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Amerika Serikat menarik mundur pasukannya dari Afganistan setelah 20 tahun menduduki negara pecahan Uni Soviet tersebut. Sikap AS tersebut dianggap sebagai kekalahan oleh beberapa pihak setelah Taliban menduduki pemerintahan.

Mantan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai menilai, sikap AS menarik mundur pasukannya tidak bisa dianggap sebagai kekalahan, lantaran AS sudah memiliki rencana sejak lama untuk menarik seluruh pasukannya tersebut.

"Masalah Afganistan ya tidak bisa kita lihat seperti seakan-akan kekalahan Amerika. Tapi memang sudah skenario mereka akan mundur, dan ini bukan sejak Trump, sejak Obama," ucap Ansyaad dalam acara diskusi virtual bertemakan 'Taliban Bermuka Dua Ke Indonesia?' pada Minggu (5/9).


Ansyaad mengurai, saat Obama menang dalam kampanye Pilpres AS dulu ada satu tema kampanye yang diagaungkan, yaitu "Chain We Can", yang dapat didefinisikan sebagai kebijakan luar negeri dalam penanganan masa-masa terorisme di Timur Tengah.

Kemudian, Obama juga mengedepankan misi Leading From Behind yang mengandung arti tidak mau secara frontal terhadap kelompok radikal dan terorisme di negara tersebut.

Tapi di era Trump, Ansyaad melihat langkah kebijakan yang berbeda. Yaitu, pasukan militer AS akan ditarik pemerintah dari Afghanistan, yang kemudian baru direalisasikan oleh Presiden Joe Biden.

"Biden merealisasikan itu semua. Ini sebetulnya Amerika tidak lagi ingin berurusan secara langsung di sana, karena pasti dipecundangi terus, kita lihat saja tahu-tahu sekarang sudah kelihatan kan tentara Afganistan justru ke Taliban. Jadi itu yang perlu kita lihat di sana," katanya.

Menurutnya, kontelasi kelompok Taliban yang akan berubah dalam menjalankan sistem pemerintahan Afghanistan akan mempengruhi seluruh Timur Tengah bahkan dunia. Ansyaad pun menilai dipilihnya Doha untuk tempat berdiplomasi memiliki arti sendiri.

"Kenapa Doha? Doha ini kita kenal pak Qatar, ini adalah heaven-nya kelompok radikal. Ikhwanul Muslimin di jaman Gamal Abdul Nasser itu keras karena mereka mau kudeta lari semua, ditampung di Qatar. Dengan alasan itulah, sampai saat ini gunakan negara teluk Arab Saudi, Uni Emirat Arab itu mengisolir Qatar, tapi Qatar didukung penuh oleh Iran," katanya.

"Nah ini kan lucu, Iran ini di mana nih? Terutama secara fisik ini masalah Taliban kok bisa kompak dengan tentaranya, yang mendepak presidennya pergi mempercepat Amerika pergi. Ini Iran di mana ini? Dan Pakistan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya