Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Bingungologi Ologi-ologi

MINGGU, 05 SEPTEMBER 2021 | 12:31 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

APA boleh buat, mau tak mau, suka tak suka, terpaksa harus saya akui bahwa istilah
kelirumologi adalah hasil swasembada alias bikinan saya sendiri.

Wajar


Maka wajar bahwa istilah kelirumologi harus siap berperan sebagai obyek bulan-bulanan alias sasaran cemooh mereka yang tidak mau memahami makna apalagi manfaat istilah bikinan saya sendiri itu sebagai mulai dari mengada-ada, kurang kerjaan, menggantang asap sampai merusak bahasa.

Maka wajar bahwa istilah kelirumologi harus siap berperan sebagai obyek bulan-bulanan alias sasaran cemooh mereka yang tidak mau memahami makna apalagi manfaat istilah bikinan saya sendiri itu sebagai mulai dari mengada-ada, kurang kerjaan, menggantang asap sampai merusak bahasa.

Maka wajar pula bahwa saya rawe-rawe rantas malang-malang putung sampai babak-belur dalam jatuh-bangun berupaya membela diri dengan berbagai dalih yang sudah ada sampai ke yang belum ada maka diadakan.

Satu dari sekian banyak dalih adalah fakta bahwa terbukti begitu banyak ologi-ologi berkeliaran di dalam mau pun di luar kawasan ilmu pengetahuan.

Maka setelah kelirumologi, malah saya makin bersemangat mengada-ada dengan menggagas humorologi, malumologi, alasanologi, angkamologi, andaikatamologi, yang meski dicemooh mengada-ada terus nekad saya kembangkan menjadi ologi- ologi lain-lainnya sehingga saya merasa perlu menulis naskah mengada-ada ini sambil mendirikan Pusat Studi Ologi-Ologi demi menampung ologi-ologi yang menyusul diada-adakan setelah kelirumologi.

Mumpung bikin ologi-ologi belum dilarang undang-undang sains.

Keadilan


Bagi para penyemooh saya sebenarnya kurang adil sebab jika mereka konsekuen dalam menyemooh selayaknya juga harus menyemooh terminologi, psikologi, sosiologi, biologi, parapsikologi, sosiobiologi, hidrologi, antropologi, lepidopterologi, astrologi, litologi, kosmologi, astrobiologi, entomologi, phrenologi, etimologi, endrokinologi, epedemiologi, filologi, acarologi, epistemologi, agrologi, arkeologi, flenologi, cytomorfologi, dermatologi, arachnologi, zymomologi, horologi, horromologi, fitofarmakologi, fitopatologi, fitososiologi, virologi, topologi, kryologi, thermologi, anotologi, sontoloyologi, gerontologi, helioseismologi, geologi, ornitologi, orologi, refleksologi, parasitologi, selenologi, fonologi, vaksinologi, toksikologi, andreamonokrinologi, karyologi, imunologi, dan seterusnya dan selanjutnya sampai tak terhingga.

Mohon dimaafkan bahwa pada hakikatnya memang setiap insan termasuk saya dan anda berhak asasi membuat ologi-ologi alias terminologi masing-masing.

Merdeka!

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya