Berita

Jurubicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi/Net

Politik

Bantah Ada Data Bocor, Kemenkes Ajak Masyarakat Tetap Pakai Peduli Lindungi

MINGGU, 05 SEPTEMBER 2021 | 09:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tidak ada bukti kebocoran data pribadi di aplikasi Peduli Lindungi. Masyarakat di minta untuk tidak takut dan tetap menggunakan aplikasi tersebut.

Begitu tegas Jurubicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menanggapi kasus viralnya sertifikat vaksinasi Presiden Joko Widodo di media sosial.

Dalam kasus Presiden Jokowi, Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa ada pihak tertentu yang memiliki nomor induk kependudukan dan tanggal vaksinasi Covid-19 milik Presiden Joko Widodo sehingga bisa membobol data pribadi presiden.

“Jadi, bukan kebocoran data,” tegasnya kepada wartawan, Minggu (5/9).

Atas alasan itu, pihaknya meminta kepada masyarakat agar tidak takut dan tetap menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Dia menjamin keamanan data pribadi seluruh masyarkat Indonesia lantaran dilindungi undang-undang yang berlaku.

“Aplikasi Peduli Lindungi juga telah melewati proses IT Security assessment yang ketat oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” katanya.

Sementara menyinggung dugaan jual beli sertifikat vaksin ilegal yang terkoneksi dengan sistem PCare dan aplikasi PeduliLindungi, Nadia memastikan bahwa itu bukan kebocoran data. Menurutnya, yang terjadi adalah penyalahgunaan kewenangan pegawai kelurahan.

Berdasarkan investigasi Polda Metro Jaya, pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka menyalahgunakan wewenangnya sebagai staf tata usaha di salah satu kantor kelurahan di Jakarta Utara.

“Pegawai keluruhan itu mengakses ke sistem aplikasi PCare, sehingga dapat membuat sertifikat vaksin yang terkoneksi dengan aplikasi Peduli Lindungi,” katanya.

"Kami sangat mengapresiasi pihak Polda Metro Jaya yang telah berhasil mengungkap dan menangkap pelaku pembuat dan penjual sertifikat vaksin Covid-19 ilegal yang terkoneksi dengan PeduliLindungi,” lanjut Nadia.

Di satu sisi, dia juga mengklarifikasi terkait kesimpangsiuran informasi terkait rencana pemerintah menutup data pejabat publik di aplikasi Peduli Lindungi. Nadia mengurai bahwa yang dimaksud dengan menutup data pejabat publik bukan berarti pemerintah tidak menjaga keamanan data masyarakat yang ada di aplikasi Peduli Lindungi.

"Ini dua hal yang berbeda. Tentunya, pemerintah akan senantiasa menjamin keamanan data pribadi seluruh masyarakat Indonesia sesuai undang-undang yang berlaku,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya