Berita

Ilustrasi Super Semar/Ist

Jaya Suprana

Sepoi-Sepoi Anginomologi

SABTU, 04 SEPTEMBER 2021 | 12:03 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

ANGIN merupakan unsur alam yang terjadi akibat perbedaan tekanan udara di alam terbuka mau pun di dalam tubuh manusia. Berdasar iklimologi, angin bertiup akibat perbedaan horizontal dan vertikal pada tekanan atmosfer, maka distribusi angin melekat pada perbedaan tekanan udara tersebut.

Gerak Udara

Di dekat permukaan bumi, lazimnya angin bergerak di kawasan dengan relativitas tekanan udara tinggi dan rendah dalam bentuk siklon dan antisiklon yang bergerak berlawanan dengan arah gerak jam di hemisfer utara, namun sesuai arah gerak jam di hemisfer selatan.

Lazimnya sistem angin berotasi di sekitar pusat hingga ke arah yang berlawanan. Di kawasan troposfer tengah dan atas, angin berperangai beda lagi.

Dalam skala lebih kecil tampil apa yang disebut sebagai angin lokal terkait lokasi geografis mau pun fitur topografik, misalnya angin sepoi-sepoi, badai-topan, puting-beliung, angin malam, angin gunung, angin lembah, angin mamiri, angin monsun, katabalik atau chinook.

Ketika menjelajah Tembok Besar China pada bulan Desember, saya merasakan betapa dahsyat terpaan angin gurun. Nelayan paling cemas menghadapi angin topan, namun juga cemas apabila mendadak tidak ada angin bertiup.

Peradaban

Tidak ada angin tidak ada layang-layang dan alat musik tiup. Angin membentuk peradaban sebab jalur rempah terbentuk akibat pengaruh angin monsun. Berkat sinar matahari mempengaruhi tekanan udara, maka kecepatan gerak dan daya angin lazimnya paling kuat pada siang ketimbang malam hari.

Meski kekecualian alam tetap eksis. Kini kita semua sudah sadar bahwa angin bisa berperan sebagai sumber energi yang siap didayagunakan oleh umat manusia, seperti sinar matahari, air, batu bara atau minyak bumi.

Hanya beda bahwa batubara dan minyak bumi memiliki keterbatasan sediaan maka angin, matahari, air senantiasa siap-siaga mempersembahkan energi selama alam semesta belum kiamat.

Flatulogis

Sebab terlanjur kaprah take for granted, maka manusia termasuk saya kerap lupa bahwa angin juga internal hadir di dalam tubuh mahluk hidup, termasuk manusia. Bahkan secara flatulogis angin berperan vital dalam menjaga keseimbangan udara di dalam tubuh manusia dan satwa.

Saya menderita sakit perut dan lambung cukup parah apabila tidak bisa kentut. Secara biologis bersendawa penting untuk kesehatan meski secara sosial kerap dianggap bukan perilaku sopan pada saat tertentu.

Di hadapan calon mertua, sebaiknya jangan kentut atau bersendawa. Bahwa angin dalam arti udara yang bergerak menentukan kesehatan, bahkan kehidupan manusia telah nyata dibuktikan oleh virus Corona yang ganas merusak sistem pernapasan manusia sehingga menewaskan begitu banyak manusia.

Pneumonia merusak saluran pernafasan sehingga tidak bisa dilewati udara yang dihirup manusia demi kelanjutan kehidupan di dunia fana ini.

Semar

Tokoh wayang purwa paling sakti mandraguna adalah Semar yang jika kentut tidak ada mahluk hidup di alam semesta mampu melawan sang jelmaan Batara Ismaya. Bayangkan malapetaka dahsyat semesta apa yang terjadi apabila Semar kentut sekaligus sambil bersendawa.

Mamalia kentut, meski belum jelas apakah satwa jenis invertabrata, apalagi sel, apalagi tanaman bisa kentut. Namun fakta organoleptik membuktikan bahwa setiap kali tersentuh tiupan angin cukup deras, maka dedaunan tanaman Putri Malu langsung malu-malu melayukan diri.

Namun setahu saya Putri Malu tidak bisa kentut. Meski bukan mustahil jaim, maka Putri Malu diam-diam kentut pada saat saya tidak berada di dekatnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya