Berita

Wanita Tongva di tempat penampungannya ditutupi dengan tikar tule di tepi Sungai Los Angeles/Net

Histoire

240 Tahun Lalu, Rumah bagi Suku Asli Chumash dan Indian Tongva itu Berubah Nama Menjadi Los Angeles

SABTU, 04 SEPTEMBER 2021 | 06:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kota terbesar kedua di Amerika Serikat ini resmi memiliki nama Los Angeles setelah melalui sejarah panjang.

Sekitar 240 tahun lalu, tepatnya 4 September 1781, sekelompok orang yang merupakan penerus dari suku asli Amerika, mendirikan komunitas yang diberi nama 'El Pueblo de Nuestra Señora la Reina de los ngeles de Porciúncula'. Dari sinilah asal muasal nama kota Los Angeles.

Dalam sejarahnya, Kota Los Angeles adalah rumah bagi suku asli Chumash dan Indian (Gabrielino) Tongva. Merekalah manusia pertama yang ada di Kepulauan Channel dan wilayah Pegunungan Santa Monica, California.

Selama berabad-abad, kehidupan kedua suku asli itu relatif stabil dengan berburu, memancing, mengumpulkan, dan berdagang dengan kelompok-kelompok yang tinggal berjauhan.

Orang Eropa kemudian memasuki dunia mereka pada tahun 1542 ketika ekspedisi laut Spanyol dipimpin oleh Kapten Juan Rodríguez Cabrillo berlayar ke Teluk Santa Monica.

Setelah Cabrillo, pada 1602, pelaut Spanyol lainnya muncul, yaitu Sebastian Vizcaino yang menjelajahi pantai California dan bertemu dengan beberapa penduduk setempat. Dilanjutkan dengan penjelajah Spanyol berikutnya, yaitu Gaspar de Portola pada tahun 1769, yang kemudian membuka jalur darat ke pelabuhan Monterey dan mendirikan pemukiman Spanyol pertama di sekitaran Teluk Santa Monica dan pantai California.

Pada Agustus di tahun yang sama, Pastor Juan Crespí, seorang misionaris Fransiskan Spanyol, tiba di wilayah tersebut. Pastor Crespí adalah pendeta dari kelompok Kapten Fernando Rivera, dalam ekspedisi Gaspar de Portolá.

Di daerah itu ia menemukan sebuah sungai yang kemudian disebutnya sebagai Río de Porciúncula atau Sungai Bunda Maria Ratu Malaikat Porciúncula dan menyarankan agar misi penginjilan didirikan di wilayah itu.

Pada 14 September 1781, menurut sejarah setempat, 44 penduduk daerah itu, ditemani oleh dua imam dan pasukan militer, tiba di wilayah yang kemudian dijadikan sebagai pemukiman baru mereka, seperti yang disarankan oleh Pastor Crespí.

Mereka kemudian menamakan wilayah itu dengan El Pueblo de la Reina de los Angeles atau Kota Bunda Maria Ratu Para Malaikat, yang terinspirasi dari nama sungai. Karena terlalu panjang, akhirnya nama itu disingkat menjadi Los Angeles.

Para pendatang baru mengumpulkan cukup makanan untuk menopang diri mereka sendiri. Namun, nahas bagi para penduduk asli, hidup mereka tidak menjadi lebih baik setelah kedatangan para pemukim, Mereka justru dirusak oleh penyakit yang diperkenalkan orang Eropa, sehingga lama kelamaan keberadaan mereka pun berkurang.

Kekuasaan Spanyol atas California kolonial berakhir pada tahun 1822.

Tahun 1835, pemerintah Meksiko meresmikan wilayah itu menjadi sebuah kota. Itu memacu orang-orang kulit putih segera mendirikan rumah mereka di Los Angeles.

Pada tahun 1850 California bergabung dengan serikat pekerja sebagai negara bagian dan kota Los Angeles resmi menjadi bagian dari Amerika.

Wilayah yang dulu senyap itu kini berkembang dengan pemukim yang berdatangan dari Spanyol, Meksiko, dan kemudian pencari emas, spekulan tanah, buruh, baron minyak, dan mereka yang mencari ketenaran di Hollywood.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya