Berita

Anggota DPD RI, Fahira Idris/Ist

Politik

Terobosan Besar Anies, Warga Jakarta Dapat Subsidi Air Bersih

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 20:32 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebuah kebijakan baru yang bermanfaat bagi warga telah dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kebijakan itu adalah memberikan subsidi air bersih kepada warga Jakarta.

Kebijakan ini dinilai banyak pihak sebagai sebuah terobosan besar dan salah satu strategi tepat untuk mengurai kompleksitas persoalan air bersih di ibukota yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Pemberian subsidi air ini bukan hanya akan menutup ketimpangan besar dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di Jakarta, tetapi juga menjadi strategi yang tepat dan efisien untuk menghentikan ancaman laju penurunan muka tanah.

Dengan membayar air bersih lebih murah, dipastikan kegiatan pengambilan air tanah berlebihan yang menjadi salah satu penyebab penurunan muka tanah di Jakarta akan berkurang dan ancaman banjir bisa diminimalkan.

Seperti disampaikan anggota DPD RI yang juga Senator DKI Jakarta, Fahira Idris, ketimpangan besar dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di ibukota yang sudah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi salah satu persoalan akut yang dihadapi warga Jakarta.

Ketimpangan selama puluhan tahun ini melahirkan ketidakadilan terutama bagi warga yang secara ekonomi lemah dan warga yang berada di Kepulauan Seribu karena harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan air bersih.

Padahal air bersih adalah kebutuhan dasar manusia, di mana negara harus hadir dan memastikan masyarakat mendapatkan hak dasar tersebut secara terjangkau dan merata.

“Ketimpangan besar yang melahirkan ketidakadilan hanya bisa dihentikan atau diselesaikan dengan intervensi dari Pemerintah atau pemilik kebijakan. Inilah yang sedang dilakukan Gubernur Anies lewat terobosan memberikan subsidi air bersih kepada warga DKI Jakarta. Bayangkan selama bertahun-tahun, masih banyak warga yang belum bisa mengakses air bersih bahkan harus bayar mahal padahal tidak mampu," ujar Fahira Idris di Jakarta, Jumat (3/9).

"Terobosan memberikan subsidi ini bagi saya adalah langkah awal yang tepat untuk mewujudkan tata kelola air bersih yang berkeadilan bagi seluruh warga Jakarta termasuk di Kepulauan Seribu. Dengan subsidi ini, biaya hidup rumah tangga warga Jakarta lebih terjangkau dan laju penurunan muka tanah bisa dikendalikan,” tuturnya.

Menurut Fahira, karena merupakan kebutuhan dasar warga maka paradigma pembangunan air bersih orientasi utamanya adalah keadilan, pelayanan prima, pemerataan, kemudahan akses, dan keterjangkauan harga bukan keuntungan finansial atau komersil.

Paradigma pembangunan air bersih seperti inilah yang sedang dipraktikkan oleh Pemprov DKI Jakarta saat ini dan ke depan.

Saat ini, lanjut Fahira, selain soal ketimpangan besar dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, banyak kota-kota besar di dunia termasuk Jakarta sedang bergerak memasuki tahapan krisis sumber daya air yang harus segera diantisipasi dan dicegah dengan berbagai intervensi.

Ancaman krisis sumber daya air inilah yang perlu mendapat perhatian serius. Dan jika dirunut ke belakang, persoalan ini menjadi salah satu program utama Anies Baswedan saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Jadi sejak awal persoalan air bersih ini sudah menjadi concern Pak Anies. Intervensi tegas yang dilakukan Pemprov DKI misalnya pengawasan pemanfaatan air tanah yang ketat, pembangunan, perbaikan kualitas dan tata guna air, membiayai pengadaan air bersih, subsidi air bersih dan mewajibkan pembuatan sumur resapan di setiap bangunan adalah langkah tepat untuk menyelamatkan Jakarta dari krisis sumber daya air bersih,” pungkas Fahira.

Untuk memastikan kebutuhan warga atas air bersih segera terpenuhi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan aturan untuk memberi subsidi kepada warga.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan mengajukan subsidi penggunaan air bersih senilai Rp 33,68 miliar pada APBD Perubahan tahun 2021 dan APBD 2022 yang pelayanannya disediakan oleh PAM JAYA.

Nantinya, harga air yang semula Rp 32.000 per kubik, menjadi Rp 3.500 per kubik. Dinas SDA dan PDAM juga akan memperbanyak kios-kios air bersih untuk menjangkau warga yang belum terakses air lewat jaringan pipa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya