Berita

Anggota Komisi II DPRI RI Fraksi PKB, Yanuar Prihatin/Net

Politik

Legislator PKB: Mewacanakan Amandemen UUD 45 Bukan Hal Tabu, Kaji Lebih Dalam!

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 00:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Topik amandemen UUD 1945 yang rencananya bakal membahas mengenai Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) menuai polemik di kalangan masyarakat, lantaran banyak yang menduga juga akan membahas soal perpanjangan masa jabatan presiden.

Anggota Komisi II DPRI RI, Yanuar Prihatin, mengaku terkejut mendengar isu perpanjangan masa jabatan presiden di dalam rencana amandemen UUD 1945. Pasalnya, ia mengaku tidak pernah mendenar hal tersebut sebagai salah satu dari anggota DPR RI yang melakukan pembahasan mengenai PPHN.

"Wah, ini (isu perpanjangan masa jabatan presiden) bisa ngawur lagi," ucap Yanuar dalam acara diskusi Dialektika Demokrasi, bertajuk 'Nasib Pemilu 2024 di Tengah Wacana Amandemen', di Media Center DPR/MPR RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/9).


Legislator dari Fraksi PKB ini menerangkan untuk mengamandemen UUD 1945 tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi menurutnya, jika membahas soal PPHN yang menjadi satu landasan pembangunan negara.

"Oleh karena itu, kalau seandainya PPHN tidak dimungkinan untuk menjadi payung hukum, maka saya juga sering menerangkan bahwa sementara kita cari jalan keluar yang lain untuk memayungi PPHN ini," katanya.

Lebih lanjut, Yanuar mengatakan bahwa selama ini harus ada yang memayungi munculnya PPHN, khususnya terkait sistem perencanaan jangka panjang mengenai ketetapan MPR RI. Namun ia melihat, ada sebagian yang berpendapat bahwa pembahasan tersebut tidaklah cukup hanya mendasar payung hukum semata.

"Ini kan undang-undang, ketetapan yang lebih tinggi lebih harus kita bikin bersama," imbuhnya.

PKB sendiri, kata Yanuar, memiliki pendapat bahwa membicarakan atau mewacanakan amandemen UUD 1945 bukan hal yang tabu untuk diperbincangkan. Sehingga dirinya mengajak seluruh elemen untuk ikut aktif menggali persoalan ini.

"Di kaji lebih dalam, didiskusikan sebagai bagian dari proses pendewasaan politik kita," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya