Berita

Anggota Komisi I DPRD Jabar, Haru Suandharu/RMOLJabar

Politik

Pariwisata Jabar Akan Dibuka Secara Bertahap, Politikus PKS: Kalau Tidak Disiplin Tutup Lagi Saja

SELASA, 31 AGUSTUS 2021 | 21:13 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berencana membuka beberapa sektor pariwisata secara bertahap seiring menurunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pun setelah melihat Bed Occupancy Ratio (BOR) yang mencapai 20,95 persen per 25 Agustus lalu.

Anggota Komisi I DPRD Jabar, Haru Suandharu mengatakan, sebenarnya Pemprov telah mengetahui risiko melakukan pengetatan. Di mana kasus sebaran Covid-19 menurun tetapi aktivitas perekonomian juga anjlok.

Akan tetapi, jika dilakukan pelonggaran di sektor pariwisata akan menumbuhkan perekonomian meningkat, dikhawatirkan sebaran Covid-19 bisa kembali melonjak.

"Pemerintah sudah paham semuanya. Sekarang dengan kabupaten/kota di Jabar dengan PPKM level 3 dan ada 4 daerah yang level 2, bahkan ada sudah siap-siap mau PTM," ucap Haru, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (31/8).

Meski begitu, Haru mendukung langkah yang diambil oleh Pemprov Jabar, dengan catatan harus konsisten dan memantau perkembangan kasus sebaran Covid-19. Selain itu, pemerintah juga harus menjamin tidak adanya kerumunan massa di tempat wisata.

"Saya kira secara terbatas bisa dilakukan. Pembukaan secara terbatas, bertahap, penerapan protokol kesehatan, termasuk bagi para pedagang," ujar politikus PKS ini.

Lebih lanjut, Haru menambahkan, pihaknya beberapa lalu juga telah mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Kota Bandung, untuk beraudensi dengan pedagang di sekitar tempat wisata yang meminta solusi. Sebab, selama penutupan Tahura, para pedagang tidak bisa melakukan kegiatan jual beli atau berniaga.

Oleh sebab itu, imbuh Haru, langkah Pemprov Jabar membuka sektor pariwisata secara terbatas harus diapresiasi, tapi semua pihak harus sama-sama menjaga prokes. Pedagang, pengunjung, Satpol PP, Satgas Covid-19, harus memantau perkembangan tersebut.

"Kalau kira-kira tidak disiplin, tutup lagi saja. Daripada jadi masalah ke depannya," tegasnya.

Dengan demikian, ia berharap pembukaan sektor pariwisata berjalan dengan tertib, menerapkan prokes, dan bertujuan untuk membantu para pelaku usaha tidak menjadi persoalan.

"Memang Pemprov Jabar harus membuka sektor pariwisata tetapi dengan (prokes) ketat," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya