Berita

Direktur Eksekutif IPR, Ujang Komarudin/RMOL

Politik

PAN Gabung Koalisi Pemerintah, Kekuatan Oposisi Bakal Melemah

SENIN, 30 AGUSTUS 2021 | 21:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo akan melemahkan kekuatan oposisi. Sebab, partai yang masih konsisten menjadi oposisi hanya tersisa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, sebelum masuknya PAN, pemerintah pun sudah sangat kuat. Hal tersebut dibuktikan ketika revisi UU KPK dilakukan dan pengesahan UU Ciptaker oleh pemerintah saat PAN belum gabung koalisi.

"Semua UU itu ditolak rakyat, buruh, dan lainnya. Tapi semuanya disetujui oleh partai koalisi yang ada di parlemen," kata Ujang kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (30/8).

Dalam menilai Ujang Komarudin, saat PAN gabung koalisi, otomatis PKS dan Demokrat tidak memiliki kekuatan di parlemen. Akan tetapi kedua partai tersebut dapat mengkritisi kebijakan pemerintah baik di dalam dan di luar parlemen.

"Memang kalau divoting atau pemilihan suara apapun terkait dengan kebijakan yang diajukan, pasti kalah. Tetapi masih bisa mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat," paparnya.

Ujang berkeyakinan bahwa semua pihak membutuhkan pemerintahan yang kuat. Tetapi di saat yang sama juga membutuhkan oposisi yang kuat dan tangguh.

Jika koalisi pemerintah kuat sedangkan oposisi tidak kuat, maka tidak akan ada check and balances, tidak ada kontrol, dan tidak ada yang mengawasi pemerintah.

"Secara matematika mereka (pemerintah) akan berbuat seenaknya dalam konteks mengajukan kebijakan yang nantinya dianggap bertentangan dengan kehendak atau tidak pro rakyat. Walaupun minim dan lemah, mereka (oposisi) masih mengkritik terkait dengan kebijakan-kebijakan itu. Tapi terkait voting serta pemilihan suara, pasti kalah," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya